Entri yang Diunggulkan

Catatan umar bakri

 Kelas pagi Pendidikan perlu bersandar pada sistem among yang berpegangan pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. Konsep Kodrat Alam menyatakan b...

Kamis, 07 Maret 2019

GP Ansor harus memahami esensi khittah.

Warga nahdliyyin diharapkan memahami Khittah NU 1926 dan mengajak pemuda agar tetap garis haluan Nahdhatul Ulama' mengingat banyak kelompok yang menyerang NU. dan tidak melewatkan  Pemilu begitu saja, apalagi sampai golput. Sebab Pemilu merupakan proses politik untuk mewadahi suara rakyat dalam pembangunan bangsa.

Demikian diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda PC GP Ansor, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, Muhammad Masyhur saat Konfercab dengan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Sarirejo,.

Menurutnya, rakyat harus  menyambut gembira digelarnya Pemilu dengan memberikan suaranya di TPS. Dengan demikian, berarti dia telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa lewat calon anggota legislatif  dan presiden terpilih.

“Jadi aspirasi kita dititipkan kepada Caleg dan presiden yang kita pilih,” tukasnya.
Ia menyayangkan adanya  anggapan bahwa Pemilu tidak ada gunanya  kecuali hanya menghambur-hamburkan anggaran dan sebagainya. Padahal Pemilu adalah pesta demokrasi sekalgus proses politik untuk membangun bangsa yang diwakilkan kepada anggota parlemen. Karena itu, sebelum menetukan pilhan, harus dilihat dulu rekam jejak Caleg yang bakal dipilih. 

“Pemilu buklan sekedar  mencoblos kertas suara, tapi juga upaya membangun bangsa melalui Caleg dan presiden yang dipilh,” jelasnya.

Namun di atas semua itu, Masyhur berharap agar masyarakat tetap kondusif, damai dan rukun walaupun  pilihan politiknya berbeda. Perbedaan politik adalah soal biasa, bahkan dalam soal agamapun, perbedaan tetap saja ada.

“Tidak perlu kisruh hanya karena beda pilihan. Kerukunan wajib diutamakan,” pungkasnya

0 komentar:

Posting Komentar