Entri yang Diunggulkan

Catatan umar bakri

 Kelas pagi Pendidikan perlu bersandar pada sistem among yang berpegangan pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. Konsep Kodrat Alam menyatakan b...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 08 Desember 2016

Haul KH. Musthofa (Pendiri pondok pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan)


Paciran. Pondok pesantren Tarbiyatut Tholabah, biasa disingkat PP TABAH adalah pesantren tertua di Kabupaten Lamongan. Didirikan tahun 1898 oleh KH Musthofa Abdul Karim, pesantren ini terletak di Desa Kranji Kec. Paciran Kab. Lamongan. Amat dekat dengan pesisir pantai. Tepatnya di Jl. KH Musthofa, Kranji Paciran Lamongan. Untuk mencapai lokasi, dari terminal Osowilangun, Surabaya, naik bus Armada Sakti. Minta turun di Pondok Kranji. Anda langsung berhadapan dengan gerbang masuk Pesantren di kiri jalan. Tinggal berjalan kaki sekitar 120 meter, itulah pesantren TABAH Kranji.
Saat ini, pesantren diasuh oleh KH Nasrullah Baqir, putra (Alm) KH Muhammad Baqir Adelan. Sejak awal berdiri, pesantren Tabah berupaya mengubah kultur masyarakat desa Kranji zaman itu yang keras, suka tawuran, dan masih kental dengan sesajen (larung). Secara perlahan, pendiri pesantren mengubah kultur masyarakat menjadi kelompok agamis. Seiring perjalanan waktu, PP Tabah juga membuka berbagai pendidikan formal, mulai PAUD/TK hingga Sekolah tinggi.
Selain santri mukim yang berjumlah ratusan, ada juga siswa/i tidak mukim, berjumlah ribuan orang. Mereka setiap hari pulang pergi sekolah. Sekolah formal di PP Tarbiyatut Tholah menjadi pilihan dan favorit bagi masyarakat sekitar pantura. Utamanya mereka yang berlatar belakang organisasi Nahdlatul Ulama. Apalagi, almarhum KH Muhammad Baqir Adelan juga pernah menjadi Pengurus Syuriah PWNU Jawa Timur.
Di berbagai perlombaan kesenian dan olahraga, lembaga formal di lingkungan PP Tarbiyatut Tholabah kerap merajai Kabupaten Lamongan. Saat ini alumni PP Tabah yang berjumlah puluhan ribuan sudah tersebar di berbagai kota Indonesia dan memberikan peran serta manfaat di tengah masyarakat

Selasa, 06 Desember 2016

Mengenal USBN, Pengganti UN



Mengenal USBN, Pengganti UN


Mengenal USBN, Pengganti UN. Sahaba guru dan siswa di seluruh Indonesia, pasti kalian semua sudah mengetahui adanya wacana Moratoriu UN yang diusulkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu kan? Ya, wacana tersebut sepertinya akan menjadi kenyataan setelah nantinya resmi mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.

Bagi anda yang belum memahami mengenai Moratorium Ujian Nasional, silahkan anda baca artikel saya ini yang berjudul Apa itu Moratorium UN?
Ketika Moratorium UN resmi dilaksanakan, tentu anda sekalian akan bertanya-tanya bagaimana dengan ujian akhir yang akan menjadi salah penentu siswa? Apakah tidak aja ujian bertaraf nasional lagi, lalu bagaimana konsep ujian pengganti UN, serta siapa yang harus membuat soal-soal tersebut? Sederet pertanyaan itu pasti muncul dari dalam benak anda.

Wacana Moratorium UN dari Mendikbud, tentu sudah diperhitungkan dengan sangat serius. Termasuk mengenai pengganti dari UN tersebut. Pada Kamis 1 Desember Kemarin Mendikbud telah memberi jawaban mengenai pengganti UN, yaitu Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau yang disingkat dengan USBN.

Apa itu USBN, Bedanya apa dengan UN? Ini yang selanjutnya perlu dipahami. Antara USBN dan UN tentu memiliki perbedaan. Namun, keduanya tetap berfungsi sama yaitu untuk melihat dan memetakan evaluasi pendidikan di seluruh Indonesia.

Secara detilnya, Mendikbud belum menjelaskan secara pasti sebab Moratorium UN belum disetujui oleh Presiden karena masih menunggu Rapat terbatas. Namun dari beberapa penjelasan Mendikbud ke media, setidaknya ada beberapa perbedaan antaran UN dengan USBN.

Perbedaan USBN dengan UN

1. Jenis Soal yang diberikan

Selama ini ketahui, dalam UN soal yang diberikan hanya berupa pilihan ganda. Siswa harus memilih salah satu jawaban yang sudah disediakan dengan cara melingkari dengan pensil atau menggunakan komputer (Bagi UNBK).Sementara itu, dalam USBN nanti soal tidak hanya berupa pilihan ganda melainkan juga terdapat essai. Menurut Mendikbud, soal essai dimaksudkan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini bagi saya merupakan sesuatu yang benar, dengan menggunakan pertanyaan maka siswa akan diajak untuk berpikir secara kritis mungkin untuk menjawab pertanyaan dengan baik dan benar.

2. Pembuatan Soal Dilakukan oleh Daerah

Soal UN yang selama ini dikerjakan siswa dari mulai tingkat SD sampai dengan SMA sederajat itu dibuat oleh pusat. Sehingga soal yang diberikan kepada sekolah di Indonesia sama persis. Tidak ada perbedaan apapun baik untuk sekolah yang berstatus negeri atau swasta, sekolah yang ada di kota maupun di desa.

Hal itu akan berbeda dengan USBN. Pembuatan soal akan diserahkan ke daerah. Untuk jenjang SMA/SMK sederajat soal dibuat oleh Profinsi. Sedangkan untuk SMP sederajat diserahkan ke Kabupaten Kota masing-masing.

Diserahkannya pembuatan soal USBN ke daerah masing-masing, tentu akan membuat soal USBN menjadi beragam. Bagi saya itu malah baik sebab akan sesuai dengan kondisi wilayah setempat.

3. Ada Soal Titipan Berskala Nasional

Jika soal dibuat per daerah, bagaimana dengan status USBN yang berarti Ujian Sekolah Berstandar Nasional? Tentu jika pertanyan tersebut sepintas akan muncul. Hal ini memang sangat wajar sebab soal USBN pasti beragam dan tidak akan sama secara nasional.

Namun, anda tidak perlu khawatir sebab kendati pembuatan soal diserahkan ke daerah namun Mendikbud juga akan menitipkan soal-soal berstandar nasional. Baik di bagian jenis pilihan ganda maupun essai.

Sesuai dengan namanya berstandar nasional, maka soal-soal dari pusat itu diperuntukan bagi seluruh sekolah di Indonesia. Soal titipan itu akan sama di sekolah, sehingga tetap akan ada standar nasional yang harus dikerjakan peserta didik.

Ketiga hal itulah yang menjadi perbedaan awal antara USBN dengan UN. Tentu sebelum resmi disahkan kita tidak akan mengetahui konsep pelaksanaan UN. Kita tunggu saja kabar selanjutnya, apakah Moratorium UN akan disetujui presiden dan menggantinya dengan USBN.

Semoga apa yang nanti diputuskan pemerintah menjadi jalan terbaik untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tugas kita sekarang adalah belajar dan mempersiapkan peserta didik untuk belajar lebih rajin supaya mereka mampu menjadi generasi cerdas penerus bangsa.

LPBINU LAMONGAN mengadakan Pengobatan gratis kerjabareng RSI NU LAMONGAN dan distribusi logistik di dusun Sukorejo-Bulutigo kec. Laren

Lamongan. Satu ancaman mungkin muncul adalah mewabahnya demam berdarah dengue (DBD).
Nyamuk aedes aegypti rentan mewabah di lokasi bekas banjir. Apalagi Kecamatan Babat masuk dalam lima besar wilayah endemis di Lamongan.
"Cukup berpotensi karena menimbulkan banyak genangan air, yang menjadi lahan subur berkembangnya nyamuk," 
Sri mengimbau masyarakat Babat mewaspadai ancaman berkembangnya nyamuk pembawa virus dengue. Meskipun, paska banjir belum ditemukan kasus DBD.
Lebih jauh,  menjelaskan, langkah antisipatif yang perlu dilakukan warga berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN), seperti menjaga kebersihan lingkungan, menguras bak mandi dan memperlancar aliran drainase.
"Pemberian bubuk abate juga cukup efektif untuk mencegah berkembangnya nyamuk aedes aigpty," terang perempuan asli Kecamatan Kedungpring.
Namun, tambah Murni, untuk langkah fogging paska banjir belum perlu dilakukan.
"Kalau intens dilakukan fogging malah membuat nyamuk resisten, sehingga yang paling utama menerapkan PSN,"  Fogging khusus akan dilakukan apabila ada lonjakan kasus DBD

Senin, 05 Desember 2016

Opini Memoratorium Ujian Nasional


Dalam perkembangannya, ketentuan itupun dicabut 
dengan SK No. 037/U/2004 yang dikeluarkan Mendiknas setelah ada respons (baca: ancaman) dari DPR. Sejak saat itu, pelaksanaan UN kemudian seperti permainan roller coaster yang menguntungkan pengelolanya, tapi membuat tegang dan stres penumpangnya. 

Atas nama standarisasi mutu, ratusan ribu peserta didik, termasuk yang tinggal di berbagai pelosok terpencil Nusantara, dipaksa melompat dengan standar yang sama dengan anak-anak Jakarta dan kota-kota besar lain. Jeritan dan teriakan mereka tidak pernah didengar oleh para pemegang kuasa. Para elite politik itu juga seakan menutup mata terhadap praktek "doping" dan kecurangan yang terjadi secara massal, demi klaim capaian lompatan sesuai standar 
Adanya dukungan dari akademisi seperti Prof. Anita Lie menjadi suplemen energi yang membuat "anak-anak kecil" itu tetap berani 

Dalam konteks itu, penulis teringat pendapat guru agama di sebuah sekolah swasta ketika ditanya tentang UN. "UN itu bukan tidak ada manfaatnya. Tetapi, ia mirip khamar (minuman keras). Selain memabukkan, dosa penghamburan uang rakyat yang diakibatkannya pun jauh lebih besar dibandingkan kenikmatan yang dirasakan oleh para pengambil kebijakan," tuturnya.

Semoga, rencana moratorium dan desentralisasi UN kali ini benar-benar menjadi indikasi kesadaran pemerintah atas salah kaprah kebijakan selama ini. Bukan sekadar untuk pencitraan para pejabat dan politisi. Sebab, meminjam istilah Simon Sinek, sebuah kepemimpinan sejatinya adalah untuk menyiapkan generasi berikutnya. Bukan menyiapkan pemilu berikutnya. 

Akibat banjir siswa belajar di Rumah Warga

Lamongan. Banjir akibat luapan air Bengawan Solo merendam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Plangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyebabkan berbagai perlengkapan dan aset sekolah tergenang banjir. 
Akibat kondisi itu, puluhan siswa SDN 1 Plangwot, terpaksa menjalani Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil dengan menumpang di rumah salah satu warga di sekitar sekolah yang tak terendam banjir.
"Sangat menganggu, gak bisa konsentrasi ngerjakan soal-soalnya," ujar siswa SDN Plangwot Arif Maulana, Senin (5/12/2016). 
Pada saat hari pertama UAS, puluhan siswa harus mengerjakan soal Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dengan fasilitas seadanya. 
Arif dan rekan-rekannya yang harus mengerjakan soal di tengah kepungan banjir, sehingga harus menumpang ke rumah warga mengaku kesulitan dalam mengerjakan soal. 
"Tidak bisa ngerjakan. Soalnya gak kayak di sekolah, di sini tidak ada bangku sama kursi kayak di sekolah," kata siswa Kelas VI ini. 
Di sisi lain, guru SDN Plangwot, Rita mengatakan, UAS terpaksa dilaksanakan di rumah warga karena kondisi ruang kelas masih tergenang. "Ujian di sini karena gak mungkin ujian di kelas, banjir. Semoga cepat surut supaya bisa melaksanakan proses bekajar mengajar di sekolah lagi," ucapnya. 

Banjir di Lamongan


Sedikitnya enam kecamatan di Kabupaten Lamongan terancam banjir akibat luapan air Sungai Bengawan Solo. Hal itu diungkapkan Kasi Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan,
Menurut Jannata, sampai sejauh ini wilayah Kabupaten Lamongan yang dilintasi Sungai Bengawan Solo memang masih belum dalam status darurat banjir, melainkan baru sebatas siaga banjir. Namun demikian, apabila nanti sudah berstatus darurat banjir, maka enam kecamatan di wilayah Lamongan yang dilintasi aliran sungai sepanjang 548,53 kilometer, wajib waspada. “Kalau sudah darurat banjir ada 6 kecamatan wajib dijaga,” katanya.
“Kalau banjir luberan Bengawan Solo yang diwaspadai ya Kecamatan Babat, Laren, Sekaran, Maduran, Karanggeneng dan Kalitengah,” terangnya.
Namun, kata Jannata, aliran air di Sungai Bengawan Solo masih saat ini belum sampai di atas ambang batas. “Masih aman, hanya memantau saja dari Kantor karena statusnya masih siaga banjir belum darurat banjir,” ungkapnya.
Menurutnya, kondisi permukaan air Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Lamongan belum mengalami kenaikan signifikan. Meski, di wilayah hulu-Solo, ada peningkatan curah hujan.
Jannata menambahkan, informasi yang diperoleh BPBD Kabupaten Lamongan, curah hujan akan mencapai puncaknya pada bulan depan. “Kata BMKG puncak hujan bulan Februari,” pungkasnya.

Rabu, 03 Agustus 2016

Lamongan Punya Cerita

Kabupaten Lamongan secara geografis terletak 651’54” – 723’06” Lintang Selatan dan 11233’45” – 11233’45” Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Lamongan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Jombang. Luas wilayah Kabupaten Lamongan 1.812,80 Km2 yang terbagi menjadi dua puluh enam kecamatan dengan Lamongan sebagai ibukota Kabupaten Lamongan. Kabupaten ini merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Jatim. Setiap tahun produksi beras lamongan mencapai rata-rata 441.000 ton. Konsumsi penduduk hanya 36 persen selebihnya dijual keluar daerah antara lain Surabaya, Malang, dan Madura. Peran 10 waduk yang tersebar di lamongan wilayah selatan ini turut memicu peningkatan produksi padi.
Disektor industri, Kabupaten Lamongan sedang mengembangkan industri pengolahan bahan baku ikan di kawasan sebelah utara. Sebagai penghasil ikan laut yang mencapai 38.915 ton, kabupaten yang memiliki bibir pantai sepanjang 47 kilometer ini baru mengolah 30 persen hasil tangkapannya menjadi tepung ikan. Selebihnya industri yang berbahan baku ikan masih terbuka lebar.
Lamongan juga berpredikat sebagai penghasil kapas terbesar di Jatim sekaligus menjadi pusat percontohan budi daya kapas di Indonesia. Tanaman jagung juga merupakan produk unggulan dari Lamongan. Tanaman jagung benih hibrida ini telah mencapai 75 persen dari areal tanaman jagung seluas 48.000 hektar.
Memilih Lamongan sebagai tujuan vakansi bisa jadi kamu masih bingung apa saja yang musti dikunjungi. Selama ini Kabupaten yang berbatasan dengan Mojokerto, Gresik dan juga Bojonegoro ini dikenal luas lantaran kulinernya berupa Soto Lamongan yang begitu terkenal dan hampir selalu ada di setiap kota di Jawa.
Lantas bagaimana dengan potensi pariwisata di kota ini? Jangan khawatir buat kamu yang berlibur di Lamongan banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi. Pilihannya tergolong lengkap mulai dari wisata ziarah, wisata bahari atau wisata alam semua tersedia. Kali ini Travelingyuk akan mengajak kamu jalan-jalan menjelajahi setiap jengkal tempat wisata menarik di Kabupaten Lamongan.
1. Wisata Bahari Lamongan, Wahana Bermain di Pantai Utara Kota
Wisata Bahari Lamongan, cukup tenar dengan singkatan WBL merupakan kawasan wisata bahari yang dipadukan dengan taman bermain. Obyek wisata ini berada di Kecamatan Paciran tepatnya berada di Jalur Pantai Utara atau Pantura antara Tuban-Surabaya. Gerbang masuk menuju ke dalam area WBL cukup ikonik berupa patung mr.Krab alias si kepiting.
WBL telah menjadi andalan wisata Lamongan sejak puluhan tahun. Taman bermain yang sekarang dikembangkan ini juga berada di kawasan wisata yang memang sudah terkenal yaitu Pantai Tanjung Kodok. Di dalamnya banyak terdapat wahana bermain dari yang slow hingga yang bikin jantung deg-degan. Setiap harinya kawasan wisata bahari ini beroperasi pada pukul 08.00 hingga 16.30 WIB. Sebagai salah satu ikon wisata Lamongan, sangat disayangkan jika kamu melewatkan tempat ini jika berada disana.

2. MAZOLA, Tempat Wisata Yang Memadukan Kebun Binatang dan Gua

Masih di Kecamatan Paciran, tidak jauh dari Wisata Bahari Laongan ada satu tempat menarik yang wajib dikunjungi yaitu MAZOLA. Letaknya masih berada dalam satu komplek dengan WBL jadi kamu tidak perlu susah-susah melacaknya lewat GPS. MAZOLA ini sendiri merupakan perpaduan antara kebun binatang dan wisata gua yang sekaligus sebuah akronim dari Maharani Zoo and Gua Lamongan. Gua Lamongan yang dimaksud tidak lain adalah Gua Maharani. Nama Gua Maharani mungkin tidak asing di telinga kalian, yap banar ini adalah salah satu gua paling indah di negeri kita. Menariknya konsep pengelolaan gua ini dipadukan dengan kebun binatang. Jadi setiap pengunjung yang datang bisa melihat aneka satwa sekaligus mengagumi keindahan interior gua. Di dalam kawasan 3 hektar tersebut dipelihara tak kurang dari 115 spesies hewan dari dalam dan luar negeri. Tersedia papan petunjuk runtut yang terpasang di sana sebagai petunjuk rute yang harus dilalui traveler sehingga kamu tidak perlu khawatir tersesat.

3. Sendang Brumbung, Kolam Air Panas yang Konon Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Tempat wisata lainnya yang juga ada di Kecamatan Paciran adalah Sendang Brumbung. Ini merupakan kolam pemandian air panas yang memiliki sejarah panjang dan disebut-sebut memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Sendang Brumbung beralamat di Desa Kranji. Warga setempat percaya jika sumber air panas ini telah ada sejak zaman Walisongo tepatnya semasa hidup dari Sunan Drajat. Ukuran kolam air panas ini tidak terlalu besar hanya 5×10 meter yang terbagi menjadi dua kolam. Awalnya kolam ini hanya dimanfaatkan bagi warga sekitar untuk keperluan pribadi tapi lama-kelamaan banyak traveler yang datang juga ingin membuktikan khasiat air sendang atau hanya sekedar piknik. Menurut cerita, dahulu air sendang ini berubah warna dan sempat meracuni penduduk desa namun setelah Sunan Drajat menancapkan tongkat ke tanah kapur di dekat sendang yang kemudian mengeluarkan air yang tiada hentinya hingga kini.
4. Gondang, Waduk Cantik Dikelilingi Pepohonan Rindang
Paciran menjadi pusat pariwisata di Lamongan, tapi bukan berarti tempat wisata menarik di kota ini hanya ada di sana saja. Di Lamongan bagian barat memiliki satu obyek wisata berupa waduk buatan bernama Gondang. Waduk ini terdapat di Desa Gondang Lor, Kecamatan Sugio. Selain fungsi utamanya sebagai pusat irigasi sawah di beberapa desa, waduk ini juga dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata. Waduk Gondang merupakan salah satu waduk dengan umur yang sudah tua, dibangun pada tahun 70-an dan diresmikan oleh Presiden Soeharto di tahun 1987. Waduk seluas 6,6 hektar dengan kedalaman rata-rata 29 meter ini dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun sehingga meski berkunjung di siang bolong udara di sana tetap terasa sejuk.
Sebagai bukti keseriusan pemerintah menjadikannya sebagai tempat wisata turut dibangun pula sarana bermain anak-anak, bumi perkemahan, serta kebun binatang mini di area sekitar waduk. Traveler yang berkunjung juga bisa menyewa perahu nelayan untuk sekedar berkeliling waduk atau menyewa sepeda air yang disediakan di bibir waduk

5. Museum dan Makam Sunan Drajat, Wisata Ziarah di Lamongan

Sunan Drajat adalah salah satu dari anggota Walisongo yang sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa khususnya di Kabupaten Lamongan dan sekitarnya. Para traveler bisa tuh berziarah ke makamnya yang bisa ditempuh selama setengah jam saja dari pusat kota. Situs makam Sunan Drajat mengalami pemugaran sejak tahun 1992 hingga 1994 sehingga kini lebih nyaman untuk didatangi para pengunjung yang ingin berziarah. Di sekitar makam Sunan Drajat ini juga terdapat makam-makam lain yang merupakan pengikut atau santri beliau. Tak hanya melakukan pemugaran di area makam saja, pemerintah Lamongan juga membangun museum Sunan Drajat di komplek tersebut.
Filosofi Sunan Drajat dalam pengentasan kemiskinan kini terabadikan dalam sap tangga ke tujuh dari tataran komplek Makam Sunan Drajat. Secara lengkap makna filosofis ke tujuh sap tangga tersebut sebagai berikut :
  1. Memangun resep tyasing Sasoma (kita selalu membuat senang hati orang lain)
  2. Jroning suka kudu éling lan waspada (di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
  3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita – cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
  4. Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu)
  5. Heneng – Hening – Henung (dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita – cita luhur).
  6. Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan Sholat lima waktu)
  7. Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan (Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masya­rakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)

6. Monumen Van Der Wijck, Monumen Peringatan Tenggelamnya Kapal Mewah di Zaman Belanda

Jika di Eropa punya kisah Kapal Titanic maka Indonesia punya Kapal Van Der Wijck. Kapal ini termasuk kapal megah di zaman kolonial yang juga mengalami nasib nahas tenggelam di perairan Brondong, Pulau Jawa pada tanggal 28 Oktober 1936. Kisah ini kemudian menjadi terkenal setelah sastrawan tenar Hamka mengangkat ceritanya dalam nover berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.”
Saat kapal tenggelam banyak nelayan Lamongan khususnya mereka yang tinggal di wilayah Brondong dan Blimbing membantu menyelamatkan awak kapal dan penumpang. Untuk mengenang kisah mereka kemudian pemerintah Belanda membangun Monumen apal Van der Wijck. Lokasinya dekat dengan Kantor Pelabuhan Brondong, Lamongan, tempat perairan kapal tersebut tenggelam.

 

7. Gunung Pegat, Tempat Penuh Mitos Merenggangkan Hubungan Dengan View yang Menawan

Daerah Babat, Lamongan terkenal dengan kawasan yang penuh dengan bukit kapur memanjang. Kawasan perbukitan ini disebut dengan Gunung Pegat lantaran terdapat bukit yang dipisahkan oleh sebuah jalan raya yang menghubungkan antara Lamongan dan Jombang. Nama pegat sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti cerai atau terpisah.
Bukit kapur yang dibelah membentuk penampakan yang indah namun terselip sebuah mitos tidak bersahabat bagi sepasang kekasih. Konon jika ada pasangan yang melintasi gunung ini maka hubungan tersebut tidak akan langgeng atau tidak akan berakhir sampai jenjang pernikahan. Meski demikian karena pesonanya yang unik maka tak jarang sekelompok muda-mudi tetap datang untuk berfoto-foto.

8. Gunung Ratu Cancing Ngimbang

Cerita rakyat mengenai Gajah Mada memang selalu mengasyikkan untuk diikuti karena konon dialah yang berhasil mempersatukan banyak daerah di Indonesia hingga ke beberapa negara di luar negeri. Namun hingga kini, belum ada sejarah yang berhasil mengungkap di mana letak pasti lahirnya Sang Patih tersohor tersebut. Namun, ada satu tempat yang juga sekarang menjadi objek wisata Lamongan dipercaya sebagai tempat lahirnya Gajah Mada, yaitu Gunung Ratu. Daerah yang berada di Desa Cancing, Kecamatan Ngimbang ini dipercaya merupakan tempat pengasingan Dewi Andong Sari, yaitu ibunda dari Gajah Mada. Untuk menuju makam Dewi Andong Sari dan juga tempat lahirnya Gajah Mada, dibutuhkan stamina yang kuat, karena Anda harus menaiki tangga berkelok yang cukup panjang.
Rute yang dapat ditempuh untuk menuju tempat tersebut adalah dari pasar Babat menuju arah Jombang atau sekitar 21 kilometer, Anda perlu berbelok ek arah timur dari Kantor Koramil Kecamatan Ngimbang. Dari pertigaan tersebut, sekitar 3 kilometer, maka lokasi yang dituju dapat dicapa
9. Wisata Religi Sendang Duwur
Sunan Sendang Duwur bernama asli Raden Noer Rahmad adalah putra Abdul Kohar Bin Malik Bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad (lrak). Raden Nur Rahmad lahir pada tahun 1320 M dan wafat pada tahun 1585 M. Bukti ini dapat dilihat pada pahatan yang terdapat di dinding makam beliau. Beliau adalah tokoh kharismatik yang pengaruhnya dapat disejajarkan dengan Wali Songo pada saat itu.
Bangunan Makam Sunan Sendang Duwur yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar tersebut berarsitektur tinggi yang menggambarkan perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu. Bangunan gapura bagian luar berbentuk Tugu Bentar dan gapura bagian dalam berbentuk Paduraksa. Sedangkan dinding penyangga cungkup makam dihiasi ukiran kayu jati yang bernilai seni tinggi dan sangat indah. Dua buah batu hitam berbentuk kepala Kala menghiasi kedua sisi dinding penyangga cungkup.Makam Sunan Sendang Duwur yang letaknya di atas bukit itu, terdapat di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran. Walaupun komplek makam terletak di dataran yang cukup tinggi, tetapi bisa dijangkau oleh kendaraan umum ataupun pribadi. Sarana jalan yang sudah baik dan memadai memudahkan para pengunjung yang ingin kesana untuk berwisata ziarah.
Boyong Masjid dalam Semalam Situs makam Raden Noer Rachmat alias Sunan Sendang Duwur makin ramai pengunjung. Selain berziarah, mereka ingin melihat peninggalan bersejarah salah satu sunan berpengaruh dalam syiar agama Islam di Jawa itu. SEJARAH penyebaran agama Islam di Pulau Jawa tidak bisa dipisahkan dari sejarah Sunan Sendang Duwur. Bukti peninggalan, makam dan masjid kuno, memberi jawaban bagaimana kiprah sunan yang makamnya terletak di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, itu.

Data dari berbagai sumber menyebutkan, masjid kuno itu menyimpan sejarah yang berbeda dengan pembangunan masjid lainnya. Sebab, tempat ibadah umat Islam ini tidak dibangun secara bertahap oleh Sunan Sendang Duwur, melainkan melalui suatu kemukjizatan.Ada yang mengatakan Sunan Sendang Duwur sebagai putra Abdul Qohar dari Sedayu (Gresik),   satu murid Sunan Drajad. Ada pula yang menyebut Sunan Sendang Duwur adalah putra Abdul Qohar tapi tidak berguru pada Sunan Drajad. Namun dari perbedaan itu, disepakati bahwa Raden Noer Rochmat akhirnya diwisuda Sunan Drajad sebagai Sunan Sendang Duwur. Setelah mendapat gelar sunan, Raden Noer berharap bisa mendirikan masjid di Desa Sendang Duwur. Karena tidak mempunyai kayu, Sunan Drajad menyampaikan masalah ini kepada Sunan Kalijogo yang mengarahkannya pada Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono di Mantingan, Jepara, yang saat itu mempunyai masjid. Ratu Kalinyamat merupakan putri Sultan Trenggono dari Kraton Demak Bintoro. Suaminya bernama Raden Thoyib (Sultan Hadlirin  ) cucu Raden Muchayat, Syech Sultan dari Aceh. Saat diangkat menjadi bupati di Jepara, R. Thoyib tidak lupa bersyiar agama Islam. Sehingga dibangun masjid megah di wilayahnya pada 1531 Masehi. Banyak ulama dan kiai saat itu kagum terhadap keindahan dan kemegahan masjid tersebut.

Lamongan Punya Cerita

Kabupaten Lamongan secara geografis terletak 651’54” – 723’06” Lintang Selatan dan 11233’45” – 11233’45” Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Lamongan di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Jombang. Luas wilayah Kabupaten Lamongan 1.812,80 Km2 yang terbagi menjadi dua puluh enam kecamatan dengan Lamongan sebagai ibukota Kabupaten Lamongan. Kabupaten ini merupakan salah satu penghasil beras terbesar di Jatim. Setiap tahun produksi beras lamongan mencapai rata-rata 441.000 ton. Konsumsi penduduk hanya 36 persen selebihnya dijual keluar daerah antara lain Surabaya, Malang, dan Madura. Peran 10 waduk yang tersebar di lamongan wilayah selatan ini turut memicu peningkatan produksi padi.
Disektor industri, Kabupaten Lamongan sedang mengembangkan industri pengolahan bahan baku ikan di kawasan sebelah utara. Sebagai penghasil ikan laut yang mencapai 38.915 ton, kabupaten yang memiliki bibir pantai sepanjang 47 kilometer ini baru mengolah 30 persen hasil tangkapannya menjadi tepung ikan. Selebihnya industri yang berbahan baku ikan masih terbuka lebar.
Lamongan juga berpredikat sebagai penghasil kapas terbesar di Jatim sekaligus menjadi pusat percontohan budi daya kapas di Indonesia. Tanaman jagung juga merupakan produk unggulan dari Lamongan. Tanaman jagung benih hibrida ini telah mencapai 75 persen dari areal tanaman jagung seluas 48.000 hektar.
Memilih Lamongan sebagai tujuan vakansi bisa jadi kamu masih bingung apa saja yang musti dikunjungi. Selama ini Kabupaten yang berbatasan dengan Mojokerto, Gresik dan juga Bojonegoro ini dikenal luas lantaran kulinernya berupa Soto Lamongan yang begitu terkenal dan hampir selalu ada di setiap kota di Jawa.
Lantas bagaimana dengan potensi pariwisata di kota ini? Jangan khawatir buat kamu yang berlibur di Lamongan banyak tempat menarik yang bisa kamu kunjungi. Pilihannya tergolong lengkap mulai dari wisata ziarah, wisata bahari atau wisata alam semua tersedia. Kali ini Travelingyuk akan mengajak kamu jalan-jalan menjelajahi setiap jengkal tempat wisata menarik di Kabupaten Lamongan.
1. Wisata Bahari Lamongan, Wahana Bermain di Pantai Utara Kota
Wisata Bahari Lamongan, cukup tenar dengan singkatan WBL merupakan kawasan wisata bahari yang dipadukan dengan taman bermain. Obyek wisata ini berada di Kecamatan Paciran tepatnya berada di Jalur Pantai Utara atau Pantura antara Tuban-Surabaya. Gerbang masuk menuju ke dalam area WBL cukup ikonik berupa patung mr.Krab alias si kepiting.
WBL telah menjadi andalan wisata Lamongan sejak puluhan tahun. Taman bermain yang sekarang dikembangkan ini juga berada di kawasan wisata yang memang sudah terkenal yaitu Pantai Tanjung Kodok. Di dalamnya banyak terdapat wahana bermain dari yang slow hingga yang bikin jantung deg-degan. Setiap harinya kawasan wisata bahari ini beroperasi pada pukul 08.00 hingga 16.30 WIB. Sebagai salah satu ikon wisata Lamongan, sangat disayangkan jika kamu melewatkan tempat ini jika berada disana.

2. MAZOLA, Tempat Wisata Yang Memadukan Kebun Binatang dan Gua

Masih di Kecamatan Paciran, tidak jauh dari Wisata Bahari Laongan ada satu tempat menarik yang wajib dikunjungi yaitu MAZOLA. Letaknya masih berada dalam satu komplek dengan WBL jadi kamu tidak perlu susah-susah melacaknya lewat GPS. MAZOLA ini sendiri merupakan perpaduan antara kebun binatang dan wisata gua yang sekaligus sebuah akronim dari Maharani Zoo and Gua Lamongan. Gua Lamongan yang dimaksud tidak lain adalah Gua Maharani. Nama Gua Maharani mungkin tidak asing di telinga kalian, yap banar ini adalah salah satu gua paling indah di negeri kita. Menariknya konsep pengelolaan gua ini dipadukan dengan kebun binatang. Jadi setiap pengunjung yang datang bisa melihat aneka satwa sekaligus mengagumi keindahan interior gua. Di dalam kawasan 3 hektar tersebut dipelihara tak kurang dari 115 spesies hewan dari dalam dan luar negeri. Tersedia papan petunjuk runtut yang terpasang di sana sebagai petunjuk rute yang harus dilalui traveler sehingga kamu tidak perlu khawatir tersesat.

3. Sendang Brumbung, Kolam Air Panas yang Konon Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

Tempat wisata lainnya yang juga ada di Kecamatan Paciran adalah Sendang Brumbung. Ini merupakan kolam pemandian air panas yang memiliki sejarah panjang dan disebut-sebut memiliki khasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Sendang Brumbung beralamat di Desa Kranji. Warga setempat percaya jika sumber air panas ini telah ada sejak zaman Walisongo tepatnya semasa hidup dari Sunan Drajat. Ukuran kolam air panas ini tidak terlalu besar hanya 5×10 meter yang terbagi menjadi dua kolam. Awalnya kolam ini hanya dimanfaatkan bagi warga sekitar untuk keperluan pribadi tapi lama-kelamaan banyak traveler yang datang juga ingin membuktikan khasiat air sendang atau hanya sekedar piknik. Menurut cerita, dahulu air sendang ini berubah warna dan sempat meracuni penduduk desa namun setelah Sunan Drajat menancapkan tongkat ke tanah kapur di dekat sendang yang kemudian mengeluarkan air yang tiada hentinya hingga kini.
4. Gondang, Waduk Cantik Dikelilingi Pepohonan Rindang
Paciran menjadi pusat pariwisata di Lamongan, tapi bukan berarti tempat wisata menarik di kota ini hanya ada di sana saja. Di Lamongan bagian barat memiliki satu obyek wisata berupa waduk buatan bernama Gondang. Waduk ini terdapat di Desa Gondang Lor, Kecamatan Sugio. Selain fungsi utamanya sebagai pusat irigasi sawah di beberapa desa, waduk ini juga dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata. Waduk Gondang merupakan salah satu waduk dengan umur yang sudah tua, dibangun pada tahun 70-an dan diresmikan oleh Presiden Soeharto di tahun 1987. Waduk seluas 6,6 hektar dengan kedalaman rata-rata 29 meter ini dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun sehingga meski berkunjung di siang bolong udara di sana tetap terasa sejuk.
Sebagai bukti keseriusan pemerintah menjadikannya sebagai tempat wisata turut dibangun pula sarana bermain anak-anak, bumi perkemahan, serta kebun binatang mini di area sekitar waduk. Traveler yang berkunjung juga bisa menyewa perahu nelayan untuk sekedar berkeliling waduk atau menyewa sepeda air yang disediakan di bibir waduk

5. Museum dan Makam Sunan Drajat, Wisata Ziarah di Lamongan

Sunan Drajat adalah salah satu dari anggota Walisongo yang sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa khususnya di Kabupaten Lamongan dan sekitarnya. Para traveler bisa tuh berziarah ke makamnya yang bisa ditempuh selama setengah jam saja dari pusat kota. Situs makam Sunan Drajat mengalami pemugaran sejak tahun 1992 hingga 1994 sehingga kini lebih nyaman untuk didatangi para pengunjung yang ingin berziarah. Di sekitar makam Sunan Drajat ini juga terdapat makam-makam lain yang merupakan pengikut atau santri beliau. Tak hanya melakukan pemugaran di area makam saja, pemerintah Lamongan juga membangun museum Sunan Drajat di komplek tersebut.
Filosofi Sunan Drajat dalam pengentasan kemiskinan kini terabadikan dalam sap tangga ke tujuh dari tataran komplek Makam Sunan Drajat. Secara lengkap makna filosofis ke tujuh sap tangga tersebut sebagai berikut :
  1. Memangun resep tyasing Sasoma (kita selalu membuat senang hati orang lain)
  2. Jroning suka kudu éling lan waspada (di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
  3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita – cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
  4. Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu)
  5. Heneng – Hening – Henung (dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita – cita luhur).
  6. Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan Sholat lima waktu)
  7. Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan (Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masya­rakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)

6. Monumen Van Der Wijck, Monumen Peringatan Tenggelamnya Kapal Mewah di Zaman Belanda

Jika di Eropa punya kisah Kapal Titanic maka Indonesia punya Kapal Van Der Wijck. Kapal ini termasuk kapal megah di zaman kolonial yang juga mengalami nasib nahas tenggelam di perairan Brondong, Pulau Jawa pada tanggal 28 Oktober 1936. Kisah ini kemudian menjadi terkenal setelah sastrawan tenar Hamka mengangkat ceritanya dalam nover berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.”
Saat kapal tenggelam banyak nelayan Lamongan khususnya mereka yang tinggal di wilayah Brondong dan Blimbing membantu menyelamatkan awak kapal dan penumpang. Untuk mengenang kisah mereka kemudian pemerintah Belanda membangun Monumen apal Van der Wijck. Lokasinya dekat dengan Kantor Pelabuhan Brondong, Lamongan, tempat perairan kapal tersebut tenggelam.

 

7. Gunung Pegat, Tempat Penuh Mitos Merenggangkan Hubungan Dengan View yang Menawan

Daerah Babat, Lamongan terkenal dengan kawasan yang penuh dengan bukit kapur memanjang. Kawasan perbukitan ini disebut dengan Gunung Pegat lantaran terdapat bukit yang dipisahkan oleh sebuah jalan raya yang menghubungkan antara Lamongan dan Jombang. Nama pegat sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti cerai atau terpisah.
Bukit kapur yang dibelah membentuk penampakan yang indah namun terselip sebuah mitos tidak bersahabat bagi sepasang kekasih. Konon jika ada pasangan yang melintasi gunung ini maka hubungan tersebut tidak akan langgeng atau tidak akan berakhir sampai jenjang pernikahan. Meski demikian karena pesonanya yang unik maka tak jarang sekelompok muda-mudi tetap datang untuk berfoto-foto.

8. Gunung Ratu Cancing Ngimbang

Cerita rakyat mengenai Gajah Mada memang selalu mengasyikkan untuk diikuti karena konon dialah yang berhasil mempersatukan banyak daerah di Indonesia hingga ke beberapa negara di luar negeri. Namun hingga kini, belum ada sejarah yang berhasil mengungkap di mana letak pasti lahirnya Sang Patih tersohor tersebut. Namun, ada satu tempat yang juga sekarang menjadi objek wisata Lamongan dipercaya sebagai tempat lahirnya Gajah Mada, yaitu Gunung Ratu. Daerah yang berada di Desa Cancing, Kecamatan Ngimbang ini dipercaya merupakan tempat pengasingan Dewi Andong Sari, yaitu ibunda dari Gajah Mada. Untuk menuju makam Dewi Andong Sari dan juga tempat lahirnya Gajah Mada, dibutuhkan stamina yang kuat, karena Anda harus menaiki tangga berkelok yang cukup panjang.
Rute yang dapat ditempuh untuk menuju tempat tersebut adalah dari pasar Babat menuju arah Jombang atau sekitar 21 kilometer, Anda perlu berbelok ek arah timur dari Kantor Koramil Kecamatan Ngimbang. Dari pertigaan tersebut, sekitar 3 kilometer, maka lokasi yang dituju dapat dicapa
9. Wisata Religi Sendang Duwur
Sunan Sendang Duwur bernama asli Raden Noer Rahmad adalah putra Abdul Kohar Bin Malik Bin Sultan Abu Yazid yang berasal dari Baghdad (lrak). Raden Nur Rahmad lahir pada tahun 1320 M dan wafat pada tahun 1585 M. Bukti ini dapat dilihat pada pahatan yang terdapat di dinding makam beliau. Beliau adalah tokoh kharismatik yang pengaruhnya dapat disejajarkan dengan Wali Songo pada saat itu.
Bangunan Makam Sunan Sendang Duwur yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar tersebut berarsitektur tinggi yang menggambarkan perpaduan antara kebudayaan Islam dan Hindu. Bangunan gapura bagian luar berbentuk Tugu Bentar dan gapura bagian dalam berbentuk Paduraksa. Sedangkan dinding penyangga cungkup makam dihiasi ukiran kayu jati yang bernilai seni tinggi dan sangat indah. Dua buah batu hitam berbentuk kepala Kala menghiasi kedua sisi dinding penyangga cungkup.Makam Sunan Sendang Duwur yang letaknya di atas bukit itu, terdapat di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran. Walaupun komplek makam terletak di dataran yang cukup tinggi, tetapi bisa dijangkau oleh kendaraan umum ataupun pribadi. Sarana jalan yang sudah baik dan memadai memudahkan para pengunjung yang ingin kesana untuk berwisata ziarah.
Boyong Masjid dalam Semalam Situs makam Raden Noer Rachmat alias Sunan Sendang Duwur makin ramai pengunjung. Selain berziarah, mereka ingin melihat peninggalan bersejarah salah satu sunan berpengaruh dalam syiar agama Islam di Jawa itu. SEJARAH penyebaran agama Islam di Pulau Jawa tidak bisa dipisahkan dari sejarah Sunan Sendang Duwur. Bukti peninggalan, makam dan masjid kuno, memberi jawaban bagaimana kiprah sunan yang makamnya terletak di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, itu.

Data dari berbagai sumber menyebutkan, masjid kuno itu menyimpan sejarah yang berbeda dengan pembangunan masjid lainnya. Sebab, tempat ibadah umat Islam ini tidak dibangun secara bertahap oleh Sunan Sendang Duwur, melainkan melalui suatu kemukjizatan.Ada yang mengatakan Sunan Sendang Duwur sebagai putra Abdul Qohar dari Sedayu (Gresik),   satu murid Sunan Drajad. Ada pula yang menyebut Sunan Sendang Duwur adalah putra Abdul Qohar tapi tidak berguru pada Sunan Drajad. Namun dari perbedaan itu, disepakati bahwa Raden Noer Rochmat akhirnya diwisuda Sunan Drajad sebagai Sunan Sendang Duwur. Setelah mendapat gelar sunan, Raden Noer berharap bisa mendirikan masjid di Desa Sendang Duwur. Karena tidak mempunyai kayu, Sunan Drajad menyampaikan masalah ini kepada Sunan Kalijogo yang mengarahkannya pada Ratu Kalinyamat atau Retno Kencono di Mantingan, Jepara, yang saat itu mempunyai masjid. Ratu Kalinyamat merupakan putri Sultan Trenggono dari Kraton Demak Bintoro. Suaminya bernama Raden Thoyib (Sultan Hadlirin  ) cucu Raden Muchayat, Syech Sultan dari Aceh. Saat diangkat menjadi bupati di Jepara, R. Thoyib tidak lupa bersyiar agama Islam. Sehingga dibangun masjid megah di wilayahnya pada 1531 Masehi. Banyak ulama dan kiai saat itu kagum terhadap keindahan dan kemegahan masjid tersebut.