LAPORAN BULANAN
1. PENDAHULUAN
A. Desa Paciran
Keadaan Geografis, Ekonomi Dan Sosial Budaya
Berdasarkan letak geografis
wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
|
Desa / Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Laut Jawa
|
Laut Jawa
|
Sebelah Selatan
|
Sumur Gayam
|
Paciran
|
Sebelah Barat
|
Kandang
|
Paciran
|
Sebelah Timur
|
Tunggul
|
Paciran
|
Desa Paciran dengan luas wilayah ±
4.700.25 m2 mempunyai kepadatan penduduk yang sangat tinggi, hampir semua
penduduk Paciran mempunyai pekerjaan sebagai nelayan karena kondisi wilayah di
Paciran di bibir pantai Jawa.
Di wilayah Paciran hanya mempunyai tanah yang dapat
dicocok tanam ±
86 ha lahan dan sebagian tanah perbukitan ± 117,5 ha. Kondisi
geografis masyarakat yang mempunyai kedekatan dengan laut Jawa ± 1,837 penduduk bekerja pada sektor perikanan akan
tetapi berbanding terbalik dengan masyarakat yang tingkat ekonomi menengah ke
atas hanya ± 598 penduduk yang
memiliki perahu permanen bermesin tempel sebagai mata pencarian penduduk.
Keadaan
Perekonomian
Nomor
|
Pendapatan
|
Hasil
|
1.
|
Pertanian
|
Rp. 11.000.000,-
|
2.
|
Perkebunan
|
-
|
3.
|
Perikanan
|
Rp. 75.000.000,-
|
4.
|
Perdagangan
|
Rp. 50.000.000,-
|
5.
|
Pariwisata
|
Rp. 200.000.000,-
|
6.
|
Peternakan
|
Rp. 25.000.000,-
|
B. Desa Tunggul
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
|
Desa / Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Laut Jawa
|
Laut Jawa
|
Sebelah Selatan
|
Payaman
|
Solokuro
|
Sebelah Barat
|
Paciran
|
Paciran
|
Sebelah Timur
|
Kranji
|
Paciran
|
Keadaan Umum wilayah desa Tunggul dengan letak
geografis antara lain sebelah barat dibatasi dengan Desa Paciran, utara
dibatasi dengan laut Jawa, Timur dibatasi dengan Desa Kranji dan selatan
dibatasi desa Sendang Agung, dengan luas wilayah ± 77 ha. Wilayah yang
menjadi pemukiman penduduk di Desa Tunggul ± 23 ha.
Wilayah penduduk untuk bercocok tanam dengan sistem
tadah hujan ± 54 ha, penduduk yang
berprofesi sebagai petani ± 1.050 dengan jumlah populasi penduduk 4381 orang.
C. Desa Tlogosadang
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
|
Desa / Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Karangtumpul
|
Panceng Gresik
|
Sebelah Selatan
|
Sidokelar
|
Paciran
|
Sebelah Barat
|
Sidokelar
|
Paciran
|
Sebelah Timur
|
Sidokumpul
|
Panceng Gresik
|
Kondisi Tlogosodang dengan kondisi wilayah ±
264,943 ha. Dengan jumlah penduduk
1585 orang. Sebagian penduduk di Desa Tlogosadang bercocok tanam ± 775 orang, industri 38 orang dan sektor
jasa 159 orang.
Wilayah
Desa Tlogosadang mempunyai tanah yang tingkat kesuburannya sedang ± 2.6,943 ha. Lahan yang tingkat kesuburan
sedang hanya dapat ditanami jagung dan kacang. Hal ini sangat berakibat pada
tingkat pendapatan penduduk di Desa Tlogosadang kurang mencukupi kebutuhan
dasar. Bagi penduduk yang rumah tangga sangat miskin menggantungkan sebagai
buruh tani.
D. Desa Warulor
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
|
Desa / Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Laut Jawa
|
Laut Jawa
|
Sebelah Selatan
|
Campurrejo
|
Panceng Gresik
|
Sebelah Barat
|
Waru
|
Paciran
|
Sebelah Timur
|
Campurrejo
|
Panceng Gresik
|
Letak wilayah Desa Warulor paling timur di antara desa-desa di Kecamatan
Paciran yang paling timur, dibatasi sebelah barat oleh desa Sidokumpul, sebelah
timur dibatasi desa Campurejo Kec. Panceng Kabupaten Gresik, sebelah selatan
dibatasi desa Waru, Sebelah utara dibatasi laut Jawa. Desa Warulor mempunyai
luas wilayah ±
2,495 ha. Hampir seluruh penduduk di desa Warulor sebagai nelayan karena desa
Warulor tidak mempunyai lahan untuk bercocok tanam. ± 800 penduduk desa Warulor
sebagai nelayan dari jumlah total 1.499 penduduk yang mendiami desa Warulor,
selebihnya bekerja di sektor jasa lain. Komposisi penduduk rumah tangga sangat
miskin di desa Warulor ± 531 orang.
E. Desa Sidokelar
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
|
Desa / Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Laut Jawa
|
Laut Jawa
|
Sebelah Selatan
|
Desa Bluri
|
Paciran
|
Sebelah Barat
|
Kemantren
|
Paciran
|
Sebelah Timur
|
Tlogosadang
|
Paciran
|
Desa Sidokelar
mempunyai luas wilayah ± 241,87 ha.
Dan mempunyai letak geografis sebelah barat dibatasi Desa Kemantren, sebelah timur
dibatasi desa Tlogosadang, sebelah selatan dibatasi desa Bluwi. Jumlah penduduk
Desa Sidokelar ± 1.271 dengan
mendiami luas wilayah ± 26.787
ha. Sebagian penduduk bercocok tanam dan
mayoritas penduduk desa
sidokelar sebagian sebagai
tenaga kerja Indonesia
Desa
yang menjadi peserta program keluarga harapan di wilayah Kecamatan Paciran
Kabupaten Lamongan mempunyai karakteristik yang hampir sama antara desa yang
satu dengan yang lainnya. Dilihat dari segi letak geografis Kecamatan Paciran
terletak di sebelah selatan laut Jawa yang mempunyai masyarakat mayoritas
adalah nelayan, dan sebagian bercocok tanam.
Desa yang
mendapatkan antara lain 1. Desa Paciran, 2. Desa Tunggul, 3. Desa Sidokelar, 4.
Desa Tlogosadang dan 5. Desa Waru Lor desa banjarwati.
Yang
mempunyai pekerjaan petani dan nelayan. Kedua mata pencaharian ini berpengaruh
pada pola pertumbuhan ekonomi masyarakat kurang maksimal karena banyak faktor nelayan
tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi secara maksimal antara mahalnya harga
BBM. Membuat nelayan hanya bisa mencukupi kebutuhan operasional saja.
2. KONDISI RTSM
A. Sosial Ekonomi
Secara kultural masyarakat di beberapa desa dampingan
yang menjadi peserta PKH merasa sangat terbantu dengan diberikan bantuan
bersyarat untuk kelancaran proses pendidikan dan kesehatan, beberapa dari
mereka sudah menggunakan dana bantuan tersebut untuk melunasi beberapa
tunggakan baik di sekolah maupun di bidang-bidang desa.
Di lain pihak juga terjadi kecemburan sosial di
lingkungan masyarakat karena peserta PKH dipandang sudah tidak layak lagi untuk
mendapat bantuan tersebut. Perbedaan persepsi ini sering kali juga terjadi di
beberapa desa setempat. Perbedaan persepsi ini sering kali menjadi persoalan
yang menjadi pekerjaan pendamping, di lapangan sendiri pihak pendamping juga
tidak berani langsung mencoret nama-nama peserta PKH yang dianggap tidak layak
karena masih membutuhkan kordinasi dengan BPS sebagai tolak ukur tingkat
kemiskinan masyarakat.
Persyaratan yang ditetapkan dalam program keluarga
harapan (PKH) terdiri dari kesehatan dan pendidikan. Keduanya memiliki faktor memiliki pengaruh yang
sangat dominan terhadap perkembangan RTSM.
Kondisi
Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di desa yang mendapat program adalah
rata-rata mempunyai penghasilan yang sangat minim, hal ini untuk mencukupi
kebutuhan ekonomi rumah tangga saja kurang apalagi untuk biaya pendidikan atau
untuk memeriksakan kesehatan. Khususnya bagi kelompok masyarakat tidak mampu.
Karena
faktor penghasilan yang didapat belum
cukup untuk mencukupi kebutuhan kesehatan dan
pendidikan.
B. Kondisi Kesehatan
Program keluarga harapan dapat menjadi stimulan
tingkat kepedulian RTSM terhadap kesehatan tumbuh dengan baik. Meskipun balita
yang mereka miliki sering diperiksakan hanya sampai pada kurang 2 tahun dan
selebihnya jarang sekali yang mau memeriksakan lagi. Ini menjadi salah satu
permasalahan yang ditemukan pendamping di lapangan.
Sebelum adanya program masyarakat sedikit sekali yang
memahami arti pentingnya kesehatan bagi ibu hamil dan balita. Mereka hanya
sebatas melakukan kebutuhan mendadak di kala ada keluhan sakit. Alasan mereka
sampai saat ini terbentur pada biaya yang harus dikeluarkan untuk memeriksakan
kesehatan kepada Polindes atau Puskesmas.
Secara normatif tingkat kebutuhan terhadap kesehatan
semakin meningkat dan mereka rajin untuk melakukan pemeriksaan selama hamil dan
balitanya walaupun hanya sebatas menimbangkan anak-anak di Posyandu setempat.
Ini imbas dari kebijakan proaktif di bidang kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah yang sangat apresiatif sekali. Mengingat masyarakat yang menjadi
peserta sangat antusias untuk hadir di Posyandu-posyandu.
C. Kondisi Pendidikan
Secara kuantitatif peserta PKH mulai dari proses
verifikasi hingga sekarang agak berkurang, kekurangan ini didasari atas
beberapa alasan antara lain syarat RTSM yang memiliki komponen PKH (balita, ibu
hamil, anak sekolah SD atau MI sampai
SMP atau MTS). Dan RTSM telah
berpindah tempat keluar daerah program. Adapun pemutakhiran dan pembetulan data
verifikasi tahun 2011 sudah terlampir sebagai berikut.
Perlu diketahui bahwa kemutakhiran yang tidak memenuhi
syarat ini terjadi adanya perubahan status dari PRT (Pengurus Rumah Tangga)
yang sebelumnya tidak hamil menjadi hamil. Ada komponen ART (Anggota Rumah Tangga) masih
usia sekolah tapi sudah tidak mau sekolah lagi, padahal pendamping sudah
menyarankan dan memberi motivasi untuk tetap bersekolah karena ada saring dari
program PKH berupa dana.
3. PERMASALAHAN
Program
bersyarat kepada peserta dengan adanya verikasi pendidikan dan kesehatan muncul
persepsi dari penyedia layanan yang banyak mengeluhkan absensi yang di
terimahkan tiaop tiga bulan sekali.
Adanya yang
non peserta PKH bahwa siapapun yang merasa miskin dan memenuhi beberapa
kriteria sesuai dengan program maka langsung pergi ke sekretariat UPPKH untuk
diusulkan menjadi peserta. Ini terjadi hampir di semua desa dan
pendamping merasa tertekan karena masyarakat sampai memboikot dan mengancam
apabila tidak dimasukkan.
Peserta program keluarga harapan (PKH) adalah sebagian
besar orang yang kurang mampu dan tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk
mengungkapkan kepada pelayan pendikan dan kesehatan tentang verikasi dari pada
ART nya untuk menuntut haknya yang sesungguhnya. Untuk itulah mereka
membutuhkan pendamping yang bersuara untuk mereka yang membantu mereka untuk mendapatkan
haknya.
Kelebihan PKH adalah seluruh format yang ada sudah
tersedia untuk menjalankan proses pendampingan kepada RTSM, dan sangat
memudahkan pendamping untuk menunjang kerja pendampingan, dengan panduan yang
praktis pendamping mudah untuk memahami
proses progam PKH.
4. PEMBAHASAN
a. Rencana
Kerja Pendamping
Beberapa hal yang terkait dengan keberlangsungan
program pendamping mempunyai beberapa rencana kegiatan yang akan menjadi bahan
acuan dalam menjalankan kerjanya. Tugas persiapan ini meliputi pekerjaan yang
harus dipersiapkan untuk mempersiapkan program.
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang
merupakan embrio sistem perlindungan sosial bagi RTSM maka kehadiran pendamping
yang berkelanjutan mutlak dilakukan untuk mensukseskan program PKH dan
pendamping juga mempunyai peran memberikan motivasi dan bertugas
mensosialisasikan PKH pada masyarakat, khususnya bagi RTSM penerima PKH.
Untuk memantapkan proses pendampingan bagi program PKH
dan untuk menunjang kerja pendamping, maka direncanakan proses pendampingan
sebagai berikut :
a.
Melakukan koordinasi dengan fasilitas pendidikan dan
fasilitas kesehatan untuk memverifikasi
sebagai syarat komitmen peserta PKH, Melakukan verifikasi kehadiran di
fasilitas pendidikan dan kesehatan sebagai laporan tingkat kehadiran anak
peserta PKH yang bersekolah.
b. Melakukan verifikasi komitmen kepada
bidan-bidan untuk mengakses peserta PKH yang melakukan periksa kesehatan kepada
bidan setempat. Melakukan koordinasi dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan
untuk mencocokkan data-data siswa yang ada di sekolah-sekolah.
b. Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan kerja pendamping
UPPKH Kec. Paciran
NOPEMBER 2012
No
|
Desa
|
Kegiatan
|
Ket.
|
1
|
Paciran
|
a. Pencairan
PKH Tahap 4 desa paciran.
b. Kordinasi Surat Keterangan sekolah
ke fasilitas pendidikan.
|
Terlaksana
|
2
|
Tunggul
|
a. Pencairan
PKH desa Tunggul dan
Pemutakiran data
b. Kordinasi pelayan kesehatan/bidan
c. Monitoring Surat Keterangan
sekolah
|
Terlaksana
|
3
|
Sidokelar
|
a. Pemutakiran data dan pengambilan
Surat Keterangan sekolah ke Fasdik
b. Pendampingan pencairan peserta PKH
Desa Sidokelar.
c. Pengambilan kartu keluarga
|
Terlaksana
|
4
|
Tlogosadang
|
a. Pencairan
pkh tahap 4 fasdik dan fasilitas kesehatan.
b. Mendampingi pencairan peserta PKH
Ds Tlogosadang.
c. Pengumpulan Surat Keterangan
sekolah
|
Terlaksana
|
5
|
Warulor
|
a. Sosialisasi pencairan III
kesehatan dan pendikan di desa warulor.
b. Kordinasi verifikasi warulor dan kunjungan ke pelayan fasilitas
pendidikan
c. Pengambilan surat keterangan
sekolah
|
Terlaksana
|
RENCANA KEGIATAN
BULAN DESEMBER
TAHUN 2012
No.
|
Kegiatan
|
OKTOBER
|
Tgl. Pelaksanaan
|
Sasaran
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||||
1.
|
Koordinasi pendamping PKH Kecamatan Paciran Verikasi pendidikan di desa paciran,
tungggul, sidokelar, tlogosadang dan warulor.
|
-
|
|
|
|
Minggu
pertama
|
Pendamping
Pelayan pendikan dan kesehatan
Kec. paciran
|
2.
|
Koordinasi dengan Kepala Desa
tentang pemutakiran data tahap 2 di kecamatan paciran.
|
|
-
|
|
|
Minggu
kedua
|
Kepala Desa
FASDIK
FASKES
|
3.
|
Koordinasi dengan Lembaga
Pendidikan.
Verifikasi pendidikan.
|
|
|
-
|
|
Minggu
ketiga
|
Guru dll
|
4.
|
Kunjungan ke Peserta PKH
Terkait Verifikasi pendidikan dan
kesesatan.
|
|
|
|
-
|
Minggu keempat
|
RTSM
|
5.
|
Kunjungan ke Fasdik
Pengambilan absensi murid.
|
|
-
|
|
|
Minggu
Ke dua
|
Guru
|
6.
|
Kunjungan ke Faskes
Verifikasi kesehatan
|
|
-
|
|
|
Minggu
Ke dua
|
Bidan Desa dll
|
2.2.
Kendala yang Dihadapi
Proses verifikasi
pendidikan sebagai syarat komponen pkh belum di isi secara maksimal oleh
fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Penjadwalan
tahapan dalam kegiatan yang terlalu padat mengakibatkan kurang maksimal
pendamping untuk melakukan kegiatan pertemuan kelompok di desa dampingan.
Adanya
intruksi yang terlalu mendadak dapat mengakibatkan proses kegiatan di wilayah
dampingan menjadi benturan dengan jadwal kegiatan yang lain.
Proses
verifikasi sebenarnya yang mengantar berkas adalah PT. Pos tapi dalam kenyataan
di lapangan pendamping melakukannya sendiri kepada sektor pendidikan dan
kesehatan.
Banyak
peserta PKH yang ada di Kecamatan Paciran sehingga di wilayah dampingan terdiri
dari kelompok dan dampak dari keterlambatan data entri pada sistem dapat
terganggunya proses penjadwalan kegiatan pendampingan sehingga peserta PKH
banyak yang menanyakan keberlanjutan dengan program PKH.
Adapun
saran-saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:
a. Pemberian bantuan RTSM diharapkan tepat
sasaran
b. Partisipasi semua pihak dalam
penanggulangan kemiskinan harus tetap dipertahankan
c. Adanya kemitraan yang setara dan saling
menguntungkan antar lintas sektoral
d. Agar dalam pelaksanaan program dapat
berhasil dengan baik maka kami harapkan agar semua komponen bangsa memberikan
kontribusi saran, masukan, kritik dan evaluasi demi perbaikan pelaksanaan
program.
2.3.
Penutup
Program PKH
sangat memberikan dampak positif terhadap RTSM baik di dunia pendidikan dan
kesehatan. Karena angka partisipati untuk mengakses kedua bidang tersebut
adanya progres yang naik.
Program
keluarga harapan merupakan upaya kita bersama untuk turut serta meningkatkan
pendidikan dan kesehatan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu di Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan. Kehadiran pendamping berharap akan merubah pola
pikir kelompok masyarakat untuk berperilaku positif dalam mengoptimalkan dan
memanfaatkan faslitas pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan
Mengetahui :
Kasi PMD Kec. Paciran
TITI CHOLIFAH, SE
Penata Muda Tk. I
Nip. 19670810 199003 2 013
|
Paciran. 30 Nopember 2012
UPPKH Kec. Paciran
JIHADUR RAHMAN, SE.
|
0 komentar:
Posting Komentar