Entri yang Diunggulkan

Faedah ke satu

  Ngomongin soal wasiat, aku malah kepikiran wasiat Pendekar wanita cantik dalam film "The Kungfu Cult Master" dari Sekte Ming yan...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 26 Agustus 2025

Faedah ke satu

 

Ngomongin soal wasiat, aku malah kepikiran wasiat Pendekar wanita cantik dalam film "The Kungfu Cult Master" dari Sekte Ming yang berhasil mengelabui Guru Hung Man dari Sekte Shaolin ketika bertanya keberadaan Singa Emas yang membawa Pedang Pembunuh Naga.

Jadi inget cerita kuno yang di nukil dari “Ibtilaul akhyar karya Ibnu Qith’ah”.

“تدكرداءما لاتثق باءي امراة”

"Mo Kei, Ibu membohongi mereka, lihatlah kekuatan berbohong, dan selalu ingatlah, “ingat jangan mudah percaya dengan wanita". Begitulah redaksi wasiat sang pendekar wanita kepada putranya, Chang Mo Kei (Thio Bu Ki) sebelum meninggal dunia.

*Foto hanya pemanis susah menyakinkan ibu2, kadang bilang besok lupa… hahhaha

 Yang Cakep Lebih Mantep


Di antara Sunnah Nabi SAW yg mulai terlupakan adalah Tabarrukan dan nyari kebaikan sama Orang Cakep,,, 

“اطلبواالحواءج عندحسان الوجوه”

bahwa Nabi SAW pernah menganjurkan, kalau kita ada perlu dan mau mencari kebaikan hendaknya tidak jauh sama orang cakep.

Saking pentingnya masalah ini, Imam Mar'i Al-Sufiy Al-Quburiy Al-Hambali rohimahullohu Ta'aala menulis kitab khusus tentang masalah ini berjudul "Tahsin Thuruq Wa Wujuh".


Menurut beliau di antara 'illat kenapa kita disuruh nyari kebaikan dan tabarrukan sama orang cakep karena orang cakep itu lebih mantep, biasanya orang yg cakep itu hatinya juga cakep......


*Foto hanya pemanis tanpa gula hehheehe….

Ketulusan

Tatkala termenung di tepi laut, setelah ke maqbaroh Syech Maulana Ishaq, berharap seseorang datang menemuimu, menunggu di tepian pantai di selimuti senja yang mulai meredup jadi inget cerita ibnu ruslan

“ اتي به الي البحر . وثقله بحجر والقاه في قعره 

وقال : اللهم ان كان خا لصا لك فاظهره والا فاذهبه

Konon, saat Imam Ibnu Ruslan Al-Syafi'iy selesai menulis kitab Zubad, beliau pergi ke laut, lalu mengikat kitabnya itu dngan batu yg sangat berat dan membuangnya ke laut, seraya berkata 

"Ya Alloh, jika memang kitab ini aku tulis Tulus ikhlas karnaMu maka munculkanlah kembali ke permukaan, jika tidak, maka biarlah dia tenggelam selama2nya".

Tak lama setelah itu, tiba2 kitab itu muncul kembali ke permukaan laut dalam keadaan masih utuh, tanpa ada satu huruf pun yg terdelet. Demikian Imam Ibnul Imad melaporkan dlm kitab Syadzarot Dzahab


Qultu :

Aku mau coba ah,,, 

Ya Alloh, jika sukaku kepadanya TULUS karenaMu maka munculkanlah jika tidak, maka biarlah ia tenggelam dlm kenangan"... wkwkwkwkwkwkk


Mantren

Senin, 02 Desember 2024

Desember

 Jejak pejalan

Desember itu Anaphalis Javanica tak berbunga di hamparan Savana, Desember itu rintik hujan membiarkan manusia merasakan keberadaannya, Desember itu kau dan aku jatuh seperti tangkai-tangkai Eidelweis di lereng gunung

Aku merindukan malam dingin di antara serakan bintang, Karena saat itu kau ada dan menyelimutiku di balik bukit-bukit yang berembun, merindukan badai yang seolah-olah begitu benci kepada kita

Karena saat itu jiwamu ada memelukku dalam kehangatan, Aku merindukan senandung angin di tebing-tebing curam yang saling bercumbu


Kupaksa kakiku melangkah kembali, setapak demi setapak, Kupaksa pundakku mengangkat beban yang terasa semakin berat, Kupaksa mataku untuk tetap dapat melihat ke depan, Kupaksa kesadaranku untuk tetap menjagaku, Dan kupaksakan semuanya untuk menguji batas kekuatanku

Akan tersimpan jelas di sudut memori, Ketika kaki ini pertama kali berada di atas awan

Ketika mata ini pertama kali melihat batas cakrawala, hati ini tiada henti mengucapkan kekaguman padaMu, Ketika ikhlasnya cinta itu merangkai harmoni dengan deru badai di malam tadi

Sejenak aku merenung betapa aku hanyalah sampah dalam luasnya kuasa Tuhan, Aku bukan siapa-siapa nurani telah membawaku ke jalan setapak ini untuk bertadabbur.

#jalanlurus

Minggu, 25 Februari 2024

Catatan umar bakri

 Kelas pagi


Pendidikan perlu bersandar pada sistem among yang berpegangan pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. Konsep Kodrat Alam menyatakan bahwa potensi, kekuatan, atau keadaan diri melekat pada masing-masing individu. 


Sedangkan Kodrat Zaman merupakan potensi, kekuatan, atau keadaan diri yang berubah secara dinamis, beradaptasi pada kondisi sosial, ataupun perkembangan zaman. 


Dalam pengertian ini dapat dilihat bahwa perkembangan individu seorang manusia yang melalui dua sendi Kodrat Alam dan Kodrat Zaman akan mengalami dua hal konsekuensi. 


Pertama, kodrat alam sebagai syarat kemajuan individu secara cepat dan baik. Kedua, kemerdekaan yang mengandung pengertian sebagai karunia Tuhan bagi manusia untuk mengatur dirinya sendiri zelfbeschikkingsrecht.

semoga sepirit belajar memudahkan jalan surga, nuqil dawuhe gus baha:


‎وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ 


Semoga tetap pada syarat tertib damainya hidup masyarakat (orde en vrede) akan menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin individu untuk dapat berpikir serta bertindak secara merdeka, berbudi luhur, dan bermanfaat untuk dunia dan akhirat.


Catatan umar bakri

Minggu, 21 Januari 2024

Entahlah

Rupanya, sampai detik ini aku belum juga mampu memahamimu! Memahamimu dari balik celah peristiwa yang satu ke peristiwa lainnya. Bahkan, dari muntahan sederetan tragedi bersama percikan bara yang berkali-kali memanaskan jiwa dan ragamu.

Sepertinya, hingga saat ini semua itu memang tiada arti sama sekali bagimu! Entah sampai kapan.

Pada sekian purnama bahkan musim telah berganti berulang-ulang, kau terlihat masih saja tidak mau mengerti tentang semuanya. Terbukti, tangan dan kakimu masih setia, menggantung pasrah tanpa daya bagaikan ranting menunggu saat kering tiba. Ranting yang bisa saja setiap waktu akan menjadi rapuh, patah, dan jatuh sendiri bahkan sebelum sempat mengeluarkan bunga atau buah.

Ya, yang kulihat belum ada tanda-tanda bahwa kau akan melakukan satu atau dua hal demi seulas senyum perubahan, perbaikan langkah-langkah pasti serta jalan hidupmu. Hal yang sebenarnya mampu memberikan secercah harapan pada mereka-mereka yang cukup setia menemanimu.

Tidakkah kau menginginkan hal itu? Hal yang membuat mereka semua akan melepas senyum dengan senyuman paling ikhlas, cantik dan menawan.

Entahlah!

Tidakkah sedikit pun kau mau mengerti arti rengekan istri dan anak-anakmu itu? Tetesan air mata yang sudah sewajarnya membuat dirimu iba. Sedu sedan yang seharusnya tenaga dan gairah hidupmu menjadi bangkit! Bukan sebaliknya, justru menggelapkan pandangan jernihmu yang kupercaya kau pernah dan masih bisa untuk memilikinya kembali.

Masih begitu jelas dalam ingatan--dan itu kuanggap lebih dari cukup, mulai dari pertengkaran antar sejawat sampai musuh-musuh yang kau ciptakan sendiri. Sebenarnya semua itu bisa menjadi pembelajaran buatmu. Pembelajaran untuk menjadi diri yang lebih baik lagi. Awalnya mungkin buat dirimu sendiri, yang pada gilirannya juga untuk diri-diri yang lain, disekitarmu.

Namun, entahlah! Sampai detik ini--saat ini kutuliskan, kumasih belum mampu memahamimu. Mengertimu agar bisa menjadi sosok lelaki yang tangguh, cukup bertanggung-jawab, menjadi kebanggaan mereka-mereka yang ada di bawah perlindunganmu.

Jika benar, kebingungan yang selalu saja kau rasakan. Mungkin semua itu, menurutku, disebabkan oleh bayang-bayang besar yang kau sematkan sendiri pada dirimu. Bayangan besar yang pada kisah selanjutnya akan menutupi hal-hal kecil yang sebenarnya jauh lebih berarti bagimu, paling tidak untuk saat ini.

Perhatikanlah! Betapa sering kesalahan besar terjadi dalam hidup, dan itu hanya disebabkan oleh hal-hal kecil yang luput dari penglihatan. Sebuah proses kecil yang sebenarnya sangat penting dan perlu dilalui bagi setiap "pendaki" masa depan, sepertimu!


Kamis, 18 Januari 2024

Pesan buat adhee...

 Pesan buat Dhe

_________________________________________

Memasuki akhir januari tahun ini. Sentuhan udara masih begitu menyengat, panas, meski beberapa kali rintik hujan sudah mulai turun membasahi permukaan bumi. Hujan yang mungkin saja dinanti oleh sebagian orang, tetapi belum tentu bagi sebagian yang lain.

Tidak perlu bertanya tentangnya, sebab, alam memiliki cara dan kemauan sendiri atas apa yang hendak dilakukan. Alam, bisa jadi sudah terlalu lelah jika harus terus-menerus menekuk lutut, tunduk dan patuh pada hasrat-ambisi setiap orang.

Namun, buatmu! Aku akan berusaha agar tetap tegar, berdiri kokoh di ujung paling depan setiap kali engkau memerlukan. 

Seperti waktu itu, Dhe...

Kini, hanya karena sikap dia yang berada di luar dugaan, engkau menjadi begitu sulit untuk memaafkannya. Lalu, mengira bahwa pilihan itu adalah paling bijak dan benar.

Engkau, sama sekali tidak ingin memberi kesempatan dan membuka hati untuk menerima cintanya lagi. Engkau, teramat sangat membencinya.

Dhe, dengarkan dan ketahuilah! Cobalah sedikit saja untuk kembali mau mengerti, bahwa setiap orang memiliki kisah juga pengalaman hidup yang berbeda. Bukan hanya dia, tetapi juga engkau, aku, ataupun mereka-mereka yang ada di sana. Suatu perbedaan yang tidak seharusnya melahirkan kebencian, melainkan kedewasaan cinta.

"Aku sungguh-sungguh tidak mengira bahwa dia akan berbuat seperti itu kepadaku, Kak!"

Dhe, mengenai hal ini. Apa engkau pernah tahu bahwa perbuatan yang telah dilakukannya itu adalah murni kesalahan dia?

Sementara yang kumengerti, besarnya rasa cinta yang dia miliki terhadapmu melebihi cinta kepada dirinya sendiri.

Selain yang dilakukannya adalah sandiwara, dia tidak ingin engkau sampai tahu dan mengerti apa yang sebenarnya sedang dia alami. Sebuah kenyataan pahit yang dia sendiri tidak pernah menduganya. Bahkan, dia sendiri meragukan bakal mampu berjuang untuk keluar dari kenyataan itu.

Dan ...

Lima tahun sudah berlalu. Dia berhasil berjuang. Senyumnya pun masih sama seperti dahulu, penuh cinta. Tidak terkecuali kepadamu.

Dhe, haruskah engkau tetap dan selalu akan membenci dirinya untuk selama-lamanya?