Entri yang Diunggulkan

Faedah ke satu

  Ngomongin soal wasiat, aku malah kepikiran wasiat Pendekar wanita cantik dalam film "The Kungfu Cult Master" dari Sekte Ming yan...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 April 2013

Seleksi PPL Se-KECAMATAN SARIREJO

Channel 79-Calon anggota PPL desa di kecamatan sarirejo ujian wawancara tentang aturan hukum Pemilu. ”Kami melaksanakan ujian secara marathon kepada 20 calon anggota PPL,” kata Anggota Panwascam sarirejo, ALI Hasan, senen (29/4).

Ujian dilaksanakan di kantor Camat. Menurut Ali Hasan, sesuai UU No 15 /2011/Pasal 80, tugas dan wewenang Panwaslu kecamatan tersebut adalah, mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu di wilayah kecamatan di antaranya mengawasi pemutakhiran  data pemilih berdasar data kependudukan dan penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap, pelaksanaan kampanye, logistik dan pendistribusian.
”Panwascam juga menerima laporan dugaan pelanggaran  penyelenggaraan pemilu,” terangnya.
Dikatakan, beratnya tugas panwaslu kecamatan maka Panwascam, akan  betul-betul selektif dalam menerima keanggotaan. “Hasil tes wawancara akan diumumkan 1 Mei 2013 di Kantor Panwascam sarirejo Kabupaten Lamongan,” tandasnya. (jie)

Kamis, 11 April 2013

Sejarah lamongan




Nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh pada masa silam. Pada zaman dulu, ada seorang pemuda bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia disebut Ranggahadi. Ranggahadi kemudian bernama Mbah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini. Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata Mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.

Adapun yang menobatkan Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama, tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Giri. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Berbeda dengan daerah-daerah Kabupaten lain khususnya di Jawa Timur yang kebanyakan mengambil sumber dari sesuatu prasasti, atau dari suatu Candi dan dari peninggalan sejarah yang lain, tetapi hari lahir lamongan mengambil sumber dari buku wasiat. Silsilah Kanjeng Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa Kuno/Lama yang disimpan oleh Juru Kunci Makam Giri di Gresik. Almarhum Bapak Muhammad Baddawi di dalam buku tersebut ditulis, bahwa diwisudanya Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan dalam pasamuan agung di Tahun 976 H. Yang ditulis dalam buku wasiat tersebut memang hanya tahunnya saja, sedangkan tanggal, hari dan bulannya tidak dituliskan.

Oleh karena itu, maka Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan mencari pembuktian sebagai dasar yang kuat guna mencari dan menetapkan tanggal, hari dan bulannya. Setelah Panitia menelusuri buku sejarah, terutama yang bersangkutan dengan Kasunanan Giri, serta Sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu, akhirnya Panitia menemukan bukti, bahwa adat atau tradisi kuno yang berlaku di zaman Kasunanan Giri dan Kerajaan Islam di Jawa waktu itu, selalu melaksanakan pasamuan agung yang utama dengan memanggil menghadap para Adipati, Tumenggung serta para pembesar lainnya yang sudah memeluk agama Islam. Pasamuan Agung tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Hari Peringatan Islam tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut Garebeg Besar atau Idhul Adha.

Berdasarkan adat yang berlaku pada saat itu, maka Panitia menetapkan wisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama dilakukan dalam pasamuan agung Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Selanjutnya Panitia menelusuri jalannya tarikh hijriyah dipadukan dengan jalannya tarikh masehi, dengan berpedoman tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi, akhirnya Panitia Menemukan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H., itu jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M.

Dengan demikian jelas bahwa perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Lamongan, sepenuhnya berlangsung di zaman keislaman dengan Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan. Tetapi yang bertindak meningkatkan Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan serta yang mengangkat/mewisuda Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama bukanlah Sultan Pajang, melainkan Kanjeng Sunan Giri IV. Hal itu disebabkan Kanjeng Sunan Giri prihatin terhadap Kasultanan Pajang yang selalu resah dan situasi pemerintahan yang kurang mantap. Disamping itu Kanjeng Sunan Giri juga merasa prihatin dengan adanya ancaman dan ulah para pedagang asing dari Eropa yaitu orang Portugis yang ingin menguasai Nusantara khususnya Pulau Jawa.

Tumenggung Surajaya adalah Hadi yang berasal dari dusun Cancing yang sekarang termasuk wilayah Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Sejak masih muda Hadi sudah nyuwito di Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yang baik, pemuda yang trampil, cakap dan cepat menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan. Disebabkan pertimbangan itu akhirnya Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Untuk melaksanakan tugas berat tersebut Sunan Giri memberikan Pangkat Rangga kepada Hadi.

Ringkasnya sejarah, Rangga Hadi dengan segenap pengikutnya dengan naik perahu melalui Kali Lamong, akhirnya dapat menemukan tempat yang bernama Kenduruan itu. Adapu kawasan yang disebut Kenduruan tersebut sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kenduruan, berstatus Kampung di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

Di daerah baru tersebut ternyata semua usaha dan rencana Rangga Hadi dapat berjalan dengan mudah dan lancar, terutama di dalam usaha menyebarkan agama Islam, mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pesantren untuk menyebar Agama Islam peninggalan Rangga Hadi sampai sekarang masih ada.

Selasa, 02 April 2013

Balas di Juventus Arena

Hasil pengawasan keterlibatan perangkat desa










Sarirejo, 31 Maret 2013

Nomor             : 06/PANWASLU-CAM/SRJ/III/2013                             Kepada
Sifat                 : Penting                                                                          Yth. Sdr. Ketua Panwaslu
Lampiran         : -                                                                                                   Kabupaten Lamongan
Perihal             : Penyampaian Hasil Pengawasan                                               di -
              Keterlibatan Kades/Perangkat Desa                                               Lamongan
              Dalam Partai Politik                                    
                                                                             
Menindaklanjuti surat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Lamongan tanggal 11 Maret 2013 Nomor: 43/PANWASLU-KAB/LMG/2013, perihal Pengawasan Pembentukan PPS dan Keterlibatan Kades/Perangkat Desa Dalam Partai Politik.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bers
ama ini kami sampaikan dengan hormat hasil Pengawasan Keterlibatan Kades/ Perangkat Desa Dalam Partai Politik sebagai berikut :

Hasil Pengawasan
Kades/Perangkat yang menjadi Anggota/Pengurus Partai Politik

Minggu, 10 Maret 2013

Nama Pers tercoreng oleh tiga wartawan menipu bos SPBU





LAMONGAN – Tiga orang asal Surabaya yang mengaku wartawan hingga siang ini masih menjalani pemeriksaan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya setelah ketiganya diamankan resmob Polres Lamongan beberapa menit usai memeras pemilik SPBU  di jalan raya Pucuk – Pangkatrejo tepatnya di Desa Siman dengan barang bukti  uang sebesar Rp 5.000.000, Jumat (15/2/2013) pukul 21.50 WIB.

Saat diperiksa Polisi mereka didampingi oleh, Wardoyo DPD Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Jawa Timur.


Informasi yang dihimpun awak media, Aksi Penipuan ke Tiga wartawan dari media Lira.com, dan Sinar Pagi Pos mengaku dari Pertamina dan Polda Jatim untuk melancarkan modusnya, sehingga mereka dijerat pasal 378 KUHP itu diantaranya, Iswandi (34)  asal Sidoyoso Kali Selatan 36, Kelurahan Tambakrejo, Mad Dahri (48) Simogunung Kramat Timur 9/53 Kelurahan Putat Jaya dan Bambang Edi Supriyadi  ( 30) Krembangan Jaya Utara  Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan.


Mereka berdalih menutup SPBU milik Solikin, karena telah menyalahi aturan. Saat itu, mereka bertiga meminta uang sebesar Rp 10 juta sebagai kompensasi agar SPBU-nya tidak ditutup.

Setelah bernegoisasi, akhirnya disepakati Solikin akan memberikan uang sebesar Rp 5 juta. Namun, karena merasa terancam, Solikin kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke polisi.

Ketiga tersangka pemerasan dan penipuan yang mengaku baru dua kali masuk Lamongan dengan tujuan SPBU 5462213 Siman Sekaran di depan penyidik mengaku kedatangannya hanya untuk investigasi berita. Tepat di jalan raya Siman, ia hendak mencari bensin untuk mengisi kendaraan Toyota Avanza Silver nopol L 1590 GW.”Ketika saya masuk SPBU itu pada petang hari kok lampunya mati, dan saya berusaha mencari tahu ternyata ada pengisian bensin ke dalam jerigen,”ungkap Mad Dahri yang diakui peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/2/2013).


Kemudian ia bertiga dengan mengendarai mobil yang sama kembali lagi pada Jumat (15/2) dan sekitar pukul 20.45 WIB kepada pemilik SPBU Abdul Haris Yahya serta karyawan SPBU Sholikin (32)  mengaku  jika mereka adalah petugas yang telah bekerjasama dengan Pertamina dan Polda Jatim untuk melakukan operasi terhadap SPBU yang dianggap melakukan kecurangan. mendapat tugas dari Pertamina.


Kemudian ujung – ujungnya, mereka bertiga meminta imbalan uang Rp 10.000.000. Dengan berbagai dalih, uang itu  diantaranya untuk menghindari agar izin operasi SPBU tidak sampai dicabut. Karena pelapor, Abdul Haris Yahya meresa tertekan dan bingung, sementara ia tidak bisa memenuhi permintaan ketiganya dengan nilai nominal Rp 10.000.000.”Saya hanya bisa memberi uang Rp 5.000.000,  karena tidak ada simpanan uang lagi,”kata Abdul Haris Yahya.


Pelaporpun menyampaikan apa adanya, dan kawananan wartawan ini menerima uang dengan nilai Rp 5.000.000.


Mad Dahri kemudian baru menyodorkan kuwitansi yang bertuliskan untuk pemasangan iklan di dua media cetak, Sinar Pagi Pos dan Lira. Namun pelapor menolak menandatangani kuwitansi tersebut saat diminta membubuhkan tanda tangannya. Pelapor menolak karena uang yang diminta itu dikatakan untuk pengamanan agar SPBU tidak dipermasalahkan.


Berhasil memeras pemilik SPBU, para pelaku kemudian pamit dan melanjutkan perjalanan malam itu kea rah selatan.  Sadar ia telah diperas, selang beberapa saat kemudian sang pemilik SPBU ini menghubungi anggota unit 1 resmob Lamongan. Dengan gerak cepat, Aiptu Siprapto dan Bripka Sofyan Ali bersama dua anggota lainnya bergegas meluncur ke jalan raya Pucuk menuju Siman dengan berbekal identitas mobil  dan pelat nonor mobil pelaku yang digenggaman polisi, pelaku berhasil dihadang di jalan raya Pucuk berikut barang bukti uang sebesar Rp 5.000.000 tersebut. Mereka langsung digiring ke mapolres dan diperikas hingga siang ini.”Kita sudah tetapkan mereka menjadi tersangka,”kata Kasat reskrim AKP Hasran kepada wartawan, Sabtu (16/2) siang ini.


Hasran menambahkan, diduga mereka pernah melakukan beberapa kali modus serupa di SPBU yang ada di Lamongan. Sementara ini masih dikembangkan penyelidikan dan penyidikannya barangkali ada kejadian lain yang dilakukan  para tersangka. Hasran memastikan ketiganya akan ditahan usai penyidikan.

Senin, 11 Februari 2013

Di duga pembuang Orok, Di jemput

 
 
 
 
 
Lamongan - Geger penemuan orok berjenis kelamin laki-laki  di Kelurahan Sukomulyo, Lamongan empat hari yang lalu.

Polisi pun berhasil membawa pelaku yang di duga ibu kandung si orok, Hindun (40) warga Dusun Pilaggadung RT 1 RW 7 Desa Tambarigadung Kecamatan Tikung . dari Rumah Sakit Dr. Soegiri Lamongan Selasa (6/2/2013).

Pada sabtu kemarin, muncul kabar heboh tentang penemuan orok yang mengapung di permukaan air saluran. Orok tersebut ditemukan pertama kalinya oleh Didik Wahyudi (37) pemilik bengkel motor yang berjarak radius 50 meter dari lokasi ditemukannya.

Menurut Kasat reskrim, AKP Hasran yang didampingi Kanit reskrim Polsek Kota Mainur, “  Dari penemuan tersebut, Polres dan Polsek yang melakukan olah TKP langsung menyebar menggali informasi, Penyelidikan hari ini adalah hasil dari upaya maksimal dari pada unit kami tentang penemuan bayi dari hari sabtu kemarin, sementara patut diduga  penjeputan seorang ibu untuk dimintai keterangan, yang bersangkutan masuk Rumah Sakit pada hari jum’at jam 23:00 WIB,  dengan alasan habis keguguran kami kembangkan apa ada kaitannya pada hari sabtu. 

Kamis, 31 Januari 2013

Truk muatan kelapa seruduk truk parkir









LAMONGAN –Gara-gara menghindari mobil mewah dan mengantuk saat berkendara, truk bermuatan kelapa tabrak truk tronton bermuatan pupuk yang sedang parkir di depan Puskesmas Sukodadi, Rabu (30/1/2013) pagi.

Kecelakaan ini dimulai dengan sebuah truk nopol DK 9507 WJ yang dikemudikan Gede Swidawe warga desa balaya kerajan, kab Bembaran, Bali melaju dari arah timur dengan kecepatan tinggi menabrak truk tronton nopol H 1971 GY dikemudikan Suhadi (60) asal Pati Jateng yang sedang parkir hingga truk yang bermuatan kelapa kupas ringsek, beruntung tak ada kenet si sebelah kiri sopir.

Pengemudi truk tronton, suhadi mengaku kendaraannya diparkir sekitar jam 05:00 pagi, untuk membatu sesama supir truk yang sedang mogok. “Tiba-tiba sekitar jam 08:00 terjadi benturan keras, waktu di lihat ternyata kendaraanya di hantam truk dari belakang,” ujar Suhadi, saat ditemui di lokasi.

Karena jaraknya terlalu dekat, truk yang dikemudikan Gede menabrak truk parkir  bermuatan pupuk . Karena kerasnya benturan, truk bermuatan kelapa kupas itu mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depannya, dan muatannya berceceran di jalan,   Sementara sopir truk luka di bagian kaki karena tergencet kepala body truk dan wajahnya terluka terkena pecahan kaca.

Gede mengaku tabrakan terjadi karena dia sudah tidak bisa menguasai kendali saat menghindari mobil avanza, ditambah kondisinya sedang mengantuk, truk tronton bermuatan pupuk parkir melebihi batas jalan “Saya baru sadar saat keluar, ternyata mobil saya sudah menabrak dan masuk belakang truk tronton,” tuturnya.

Akibat kejadian itu, kondisi lalulintas di jalan raya Sukodadi menjadi tersendat. Selain karena truk tronton yang berada di tengah badan jalan, banyaknya pengguna jalan raya yang mengehentikan laju kendaraannya hanya untuk melihat kejadian itu juga manambah kondisi lalulintas semakin macet.