Entri yang Diunggulkan

Catatan umar bakri

 Kelas pagi Pendidikan perlu bersandar pada sistem among yang berpegangan pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. Konsep Kodrat Alam menyatakan b...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 05 Desember 2016

Opini Memoratorium Ujian Nasional


Dalam perkembangannya, ketentuan itupun dicabut 
dengan SK No. 037/U/2004 yang dikeluarkan Mendiknas setelah ada respons (baca: ancaman) dari DPR. Sejak saat itu, pelaksanaan UN kemudian seperti permainan roller coaster yang menguntungkan pengelolanya, tapi membuat tegang dan stres penumpangnya. 

Atas nama standarisasi mutu, ratusan ribu peserta didik, termasuk yang tinggal di berbagai pelosok terpencil Nusantara, dipaksa melompat dengan standar yang sama dengan anak-anak Jakarta dan kota-kota besar lain. Jeritan dan teriakan mereka tidak pernah didengar oleh para pemegang kuasa. Para elite politik itu juga seakan menutup mata terhadap praktek "doping" dan kecurangan yang terjadi secara massal, demi klaim capaian lompatan sesuai standar 
Adanya dukungan dari akademisi seperti Prof. Anita Lie menjadi suplemen energi yang membuat "anak-anak kecil" itu tetap berani 

Dalam konteks itu, penulis teringat pendapat guru agama di sebuah sekolah swasta ketika ditanya tentang UN. "UN itu bukan tidak ada manfaatnya. Tetapi, ia mirip khamar (minuman keras). Selain memabukkan, dosa penghamburan uang rakyat yang diakibatkannya pun jauh lebih besar dibandingkan kenikmatan yang dirasakan oleh para pengambil kebijakan," tuturnya.

Semoga, rencana moratorium dan desentralisasi UN kali ini benar-benar menjadi indikasi kesadaran pemerintah atas salah kaprah kebijakan selama ini. Bukan sekadar untuk pencitraan para pejabat dan politisi. Sebab, meminjam istilah Simon Sinek, sebuah kepemimpinan sejatinya adalah untuk menyiapkan generasi berikutnya. Bukan menyiapkan pemilu berikutnya. 

Akibat banjir siswa belajar di Rumah Warga

Lamongan. Banjir akibat luapan air Bengawan Solo merendam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Plangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyebabkan berbagai perlengkapan dan aset sekolah tergenang banjir. 
Akibat kondisi itu, puluhan siswa SDN 1 Plangwot, terpaksa menjalani Ujian Akhir Semester (UAS) Ganjil dengan menumpang di rumah salah satu warga di sekitar sekolah yang tak terendam banjir.
"Sangat menganggu, gak bisa konsentrasi ngerjakan soal-soalnya," ujar siswa SDN Plangwot Arif Maulana, Senin (5/12/2016). 
Pada saat hari pertama UAS, puluhan siswa harus mengerjakan soal Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dengan fasilitas seadanya. 
Arif dan rekan-rekannya yang harus mengerjakan soal di tengah kepungan banjir, sehingga harus menumpang ke rumah warga mengaku kesulitan dalam mengerjakan soal. 
"Tidak bisa ngerjakan. Soalnya gak kayak di sekolah, di sini tidak ada bangku sama kursi kayak di sekolah," kata siswa Kelas VI ini. 
Di sisi lain, guru SDN Plangwot, Rita mengatakan, UAS terpaksa dilaksanakan di rumah warga karena kondisi ruang kelas masih tergenang. "Ujian di sini karena gak mungkin ujian di kelas, banjir. Semoga cepat surut supaya bisa melaksanakan proses bekajar mengajar di sekolah lagi," ucapnya. 

Banjir di Lamongan


Sedikitnya enam kecamatan di Kabupaten Lamongan terancam banjir akibat luapan air Sungai Bengawan Solo. Hal itu diungkapkan Kasi Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan,
Menurut Jannata, sampai sejauh ini wilayah Kabupaten Lamongan yang dilintasi Sungai Bengawan Solo memang masih belum dalam status darurat banjir, melainkan baru sebatas siaga banjir. Namun demikian, apabila nanti sudah berstatus darurat banjir, maka enam kecamatan di wilayah Lamongan yang dilintasi aliran sungai sepanjang 548,53 kilometer, wajib waspada. “Kalau sudah darurat banjir ada 6 kecamatan wajib dijaga,” katanya.
“Kalau banjir luberan Bengawan Solo yang diwaspadai ya Kecamatan Babat, Laren, Sekaran, Maduran, Karanggeneng dan Kalitengah,” terangnya.
Namun, kata Jannata, aliran air di Sungai Bengawan Solo masih saat ini belum sampai di atas ambang batas. “Masih aman, hanya memantau saja dari Kantor karena statusnya masih siaga banjir belum darurat banjir,” ungkapnya.
Menurutnya, kondisi permukaan air Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Lamongan belum mengalami kenaikan signifikan. Meski, di wilayah hulu-Solo, ada peningkatan curah hujan.
Jannata menambahkan, informasi yang diperoleh BPBD Kabupaten Lamongan, curah hujan akan mencapai puncaknya pada bulan depan. “Kata BMKG puncak hujan bulan Februari,” pungkasnya.