Entri yang Diunggulkan

Catatan umar bakri

 Kelas pagi Pendidikan perlu bersandar pada sistem among yang berpegangan pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. Konsep Kodrat Alam menyatakan b...

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 16 Desember 2012

Pencairan PKH


LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI KECAMATAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
KABUPATEN LAMONGAN


       I.            DASAR                                              : Surata tugas dari Camat Paciran Nomor :
         800    /           /               /2012

    II.            MAKSUD TUJUAN                          : Monitoring dan Evaluasi Program Keluarga Harapan di
  Wilayah kerja Kecamatan Paciran. Khusunya
   Desa Paciran

 III.            WAKTU PELAKSANAAN              :  Hari Selasa, Tanggal 26 September 2012

 IV.            NAMA PETUGAS                            : - TITI CHOLIFAH, S.E (Kasi PMD Kecamatan
Paciran)
-    JIHADUR RAHMAN, S.E (PKH Kecamatan Paciran)
­
    V.            DAERAH/TUJUAN YANG             :  Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kab
DI KUNJUNGI                                     Lamongan
 VI.            HADIR DALAM PERTEMUAN     :  - Kasi PMD Kec. Paciran
-    Perangkat Desa Paciran
-    Jumartin, Amd, Keb dari puskesmas Paciran
-    Nadhir, S.Pd Guru MIM 01 Paciran
-    Pemdamping PKH
-    Ibu Elfiati, Ibu Khasanah, Ibu Asmahanik,anggota PKH desa Paciran

VII.            PETUNJUK ARAHAN                     : Peningkatan kerja sama steak holder baik dari
YANG DIBERIKAN                                      Faskes, Fasdik, Perangkat Desa, Kasi PMD,
Pemdamping dan anggota PKH

VIII.            MASALAH TEMUAN                      : - Adanya peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen
   untuk menikuti acara pertemuan Fasdik dan Faskes

 IX.            SARAN TINDAKAN                                   : - Kerja sama pemdamping dengan pihak Fasdik dan
Faskes sudah baik, mohon untuk lebih di tingkatkan
-    Pemdamping harus aktif dalam kegiatan mengunjungi peserta ibu-ibu PKH

    X.            LAIN – LAIN                                                : - Mohon evaluasi lebih lanjut untuk mesyarakat yang
belum masuk menjadi anggota PKH
-    Mohon betas sekolah anak yang menperoleh bantuan PKH sampai tingkat SMA sesuai wajib belajar saat ini.

Lamongan, 26 September2012
Mengetahui
Kepala Desa Paciran


BUSROH, S.Pd

Petugas

JIHADUR RAHMAN, S.E


Iklan Mensos terimakasih PKH





LAPORAN BULANAN

1.      PENDAHULUAN
A.    Desa Paciran
Keadaan Geografis, Ekonomi Dan Sosial Budaya
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
Desa / Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Laut Jawa
Laut Jawa
Sebelah Selatan
Sumur Gayam
Paciran
Sebelah Barat
Kandang
Paciran
Sebelah Timur
Tunggul
Paciran

Desa Paciran dengan luas wilayah ± 4.700.25 m2 mempunyai kepadatan penduduk yang sangat tinggi, hampir semua penduduk Paciran mempunyai pekerjaan sebagai nelayan karena kondisi wilayah di Paciran di bibir pantai Jawa.
Di wilayah Paciran hanya mempunyai tanah yang dapat dicocok tanam ± 86 ha lahan dan sebagian tanah perbukitan ± 117,5 ha. Kondisi geografis masyarakat yang mempunyai kedekatan dengan laut Jawa  ± 1,837 penduduk bekerja pada sektor perikanan akan tetapi berbanding terbalik dengan masyarakat yang tingkat ekonomi menengah ke atas hanya     ± 598 penduduk yang memiliki perahu permanen bermesin tempel sebagai mata pencarian penduduk.

Keadaan Perekonomian
Nomor
Pendapatan
Hasil
1.
Pertanian
Rp.    11.000.000,-
2.
Perkebunan
-
3.
Perikanan
Rp.    75.000.000,-
4.
Perdagangan
Rp.    50.000.000,-
5.
Pariwisata
Rp. 200.000.000,-
6.
Peternakan
Rp.    25.000.000,-



B.     Desa Tunggul
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
Desa / Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Laut Jawa
Laut Jawa
Sebelah Selatan
Payaman
Solokuro
Sebelah Barat
Paciran
Paciran
Sebelah Timur
Kranji
Paciran

Keadaan Umum wilayah desa Tunggul dengan letak geografis antara lain sebelah barat dibatasi dengan Desa Paciran, utara dibatasi dengan laut Jawa, Timur dibatasi dengan Desa Kranji dan selatan dibatasi desa Sendang Agung, dengan luas wilayah ± 77 ha. Wilayah yang menjadi pemukiman penduduk di Desa Tunggul ± 23 ha.
Wilayah penduduk untuk bercocok tanam dengan sistem tadah hujan   ± 54 ha, penduduk yang berprofesi sebagai petani ± 1.050 dengan jumlah populasi penduduk 4381 orang.

C.    Desa Tlogosadang
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
Desa / Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Karangtumpul
Panceng Gresik
Sebelah Selatan
Sidokelar
Paciran
Sebelah Barat
Sidokelar
Paciran
Sebelah Timur
Sidokumpul
Panceng Gresik

Kondisi Tlogosodang dengan kondisi wilayah ± 264,943 ha. Dengan jumlah penduduk 1585 orang. Sebagian penduduk di Desa Tlogosadang bercocok tanam ± 775 orang, industri 38 orang dan sektor jasa 159 orang.
Wilayah Desa Tlogosadang mempunyai tanah yang tingkat kesuburannya sedang ± 2.6,943 ha. Lahan yang tingkat kesuburan sedang hanya dapat ditanami jagung dan kacang. Hal ini sangat berakibat pada tingkat pendapatan penduduk di Desa Tlogosadang kurang mencukupi kebutuhan dasar. Bagi penduduk yang rumah tangga sangat miskin menggantungkan sebagai buruh tani.

D.    Desa Warulor
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
Desa / Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Laut Jawa
Laut Jawa
Sebelah Selatan
Campurrejo
Panceng Gresik          
Sebelah Barat
Waru
Paciran
Sebelah Timur
Campurrejo
Panceng Gresik

Letak wilayah Desa Warulor  paling timur di antara desa-desa di Kecamatan Paciran yang paling timur, dibatasi sebelah barat oleh desa Sidokumpul, sebelah timur dibatasi desa Campurejo Kec. Panceng Kabupaten Gresik, sebelah selatan dibatasi desa Waru, Sebelah utara dibatasi laut Jawa. Desa Warulor mempunyai luas wilayah ± 2,495 ha. Hampir seluruh penduduk di desa Warulor sebagai nelayan karena desa Warulor tidak mempunyai lahan untuk bercocok tanam. ± 800 penduduk desa Warulor sebagai nelayan dari jumlah total 1.499 penduduk yang mendiami desa Warulor, selebihnya bekerja di sektor jasa lain. Komposisi penduduk rumah tangga sangat miskin di desa Warulor ± 531 orang.

E.     Desa Sidokelar
Berdasarkan letak geografis wilayah desa dibatasi perbatasan
Letak
Desa / Kelurahan
Kecamatan
Sebelah Utara
Laut Jawa
Laut Jawa
Sebelah Selatan
Desa Bluri
Paciran
Sebelah Barat
Kemantren
Paciran
Sebelah Timur
Tlogosadang
Paciran

Desa Sidokelar mempunyai luas wilayah ± 241,87 ha. Dan mempunyai letak geografis sebelah barat dibatasi Desa Kemantren, sebelah timur dibatasi desa Tlogosadang, sebelah selatan dibatasi desa Bluwi. Jumlah penduduk Desa Sidokelar ± 1.271 dengan mendiami luas wilayah ± 26.787 ha.  Sebagian penduduk bercocok tanam dan mayoritas penduduk desa sidokelar sebagian sebagai tenaga kerja Indonesia

Desa yang menjadi peserta program keluarga harapan di wilayah Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan mempunyai karakteristik yang hampir sama antara desa yang satu dengan yang lainnya. Dilihat dari segi letak geografis Kecamatan Paciran terletak di sebelah selatan laut Jawa yang mempunyai masyarakat mayoritas adalah nelayan, dan sebagian bercocok tanam.
Desa yang mendapatkan antara lain 1. Desa Paciran, 2. Desa Tunggul, 3. Desa Sidokelar, 4. Desa Tlogosadang dan 5. Desa Waru Lor desa banjarwati.
Yang mempunyai pekerjaan petani dan nelayan. Kedua mata pencaharian ini berpengaruh pada pola pertumbuhan ekonomi masyarakat kurang maksimal karena banyak faktor nelayan tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi secara maksimal antara mahalnya harga BBM. Membuat nelayan hanya bisa mencukupi kebutuhan operasional saja.

2.      KONDISI RTSM
A.    Sosial Ekonomi
Secara kultural masyarakat di beberapa desa dampingan yang menjadi peserta PKH merasa sangat terbantu dengan diberikan bantuan bersyarat untuk kelancaran proses pendidikan dan kesehatan, beberapa dari mereka sudah menggunakan dana bantuan tersebut untuk melunasi beberapa tunggakan baik di sekolah maupun di bidang-bidang desa.
Di lain pihak juga terjadi kecemburan sosial di lingkungan masyarakat karena peserta PKH dipandang sudah tidak layak lagi untuk mendapat bantuan tersebut. Perbedaan persepsi ini sering kali juga terjadi di beberapa desa setempat. Perbedaan persepsi ini sering kali menjadi persoalan yang menjadi pekerjaan pendamping, di lapangan sendiri pihak pendamping juga tidak berani langsung mencoret nama-nama peserta PKH yang dianggap tidak layak karena masih membutuhkan kordinasi dengan BPS sebagai tolak ukur tingkat kemiskinan masyarakat.
Persyaratan yang ditetapkan dalam program keluarga harapan (PKH) terdiri dari kesehatan dan pendidikan. Keduanya memiliki faktor memiliki pengaruh yang sangat dominan terhadap perkembangan RTSM.
Kondisi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di desa yang mendapat program adalah rata-rata mempunyai penghasilan yang sangat minim, hal ini untuk mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga saja kurang apalagi untuk biaya pendidikan atau untuk memeriksakan kesehatan. Khususnya bagi kelompok masyarakat tidak mampu.
Karena faktor penghasilan yang didapat  belum cukup untuk mencukupi kebutuhan kesehatan dan  pendidikan.

B.     Kondisi Kesehatan
Program keluarga harapan dapat menjadi stimulan tingkat kepedulian RTSM terhadap kesehatan tumbuh dengan baik. Meskipun balita yang mereka miliki sering diperiksakan hanya sampai pada kurang 2 tahun dan selebihnya jarang sekali yang mau memeriksakan lagi. Ini menjadi salah satu permasalahan yang ditemukan pendamping di lapangan.
Sebelum adanya program masyarakat sedikit sekali yang memahami arti pentingnya kesehatan bagi ibu hamil dan balita. Mereka hanya sebatas melakukan kebutuhan mendadak di kala ada keluhan sakit. Alasan mereka sampai saat ini terbentur pada biaya yang harus dikeluarkan untuk memeriksakan kesehatan kepada Polindes atau Puskesmas.
Secara normatif tingkat kebutuhan terhadap kesehatan semakin meningkat dan mereka rajin untuk melakukan pemeriksaan selama hamil dan balitanya walaupun hanya sebatas menimbangkan anak-anak di Posyandu setempat. Ini imbas dari kebijakan proaktif di bidang kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah yang sangat apresiatif sekali. Mengingat masyarakat yang menjadi peserta sangat antusias untuk hadir di Posyandu-posyandu.



C.    Kondisi Pendidikan
Secara kuantitatif peserta PKH mulai dari proses verifikasi hingga sekarang agak berkurang, kekurangan ini didasari atas beberapa alasan antara lain syarat RTSM yang memiliki komponen PKH (balita, ibu hamil, anak sekolah SD atau MI sampai SMP atau MTS). Dan RTSM telah berpindah tempat keluar daerah program. Adapun pemutakhiran dan pembetulan data verifikasi tahun 2011 sudah terlampir sebagai berikut.
Perlu diketahui bahwa kemutakhiran yang tidak memenuhi syarat ini terjadi adanya perubahan status dari PRT (Pengurus Rumah Tangga) yang sebelumnya tidak hamil menjadi hamil. Ada komponen ART (Anggota Rumah Tangga) masih usia sekolah tapi sudah tidak mau sekolah lagi, padahal pendamping sudah menyarankan dan memberi motivasi untuk tetap bersekolah karena ada saring dari program PKH berupa dana.

3.      PERMASALAHAN
Program bersyarat kepada peserta dengan adanya verikasi pendidikan dan kesehatan muncul persepsi dari penyedia layanan yang banyak mengeluhkan absensi yang di terimahkan tiaop tiga bulan sekali.
Adanya yang non peserta PKH bahwa siapapun yang merasa miskin dan memenuhi beberapa kriteria sesuai dengan program maka langsung pergi ke sekretariat UPPKH untuk diusulkan menjadi peserta. Ini terjadi hampir di semua desa dan pendamping merasa tertekan karena masyarakat sampai memboikot dan mengancam apabila tidak dimasukkan.
Peserta program keluarga harapan (PKH) adalah sebagian besar orang yang kurang mampu dan tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengungkapkan kepada pelayan pendikan dan kesehatan tentang verikasi dari pada ART nya untuk menuntut haknya yang sesungguhnya. Untuk itulah mereka membutuhkan pendamping yang bersuara untuk mereka yang membantu mereka untuk mendapatkan haknya.
Kelebihan PKH adalah seluruh format yang ada sudah tersedia untuk menjalankan proses pendampingan kepada RTSM, dan sangat memudahkan pendamping untuk menunjang kerja pendampingan, dengan panduan yang praktis  pendamping mudah untuk memahami proses progam PKH.

4.      PEMBAHASAN
a.  Rencana Kerja Pendamping
Beberapa hal yang terkait dengan keberlangsungan program pendamping mempunyai beberapa rencana kegiatan yang akan menjadi bahan acuan dalam menjalankan kerjanya. Tugas persiapan ini meliputi pekerjaan yang harus dipersiapkan untuk mempersiapkan program.
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang merupakan embrio sistem perlindungan sosial bagi RTSM maka kehadiran pendamping yang berkelanjutan mutlak dilakukan untuk mensukseskan program PKH dan pendamping juga mempunyai peran memberikan motivasi dan bertugas mensosialisasikan PKH pada masyarakat, khususnya bagi RTSM penerima PKH.
Untuk memantapkan proses pendampingan bagi program PKH dan untuk menunjang kerja pendamping, maka direncanakan proses pendampingan sebagai berikut :
a.       Melakukan koordinasi dengan fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan untuk memverifikasi  sebagai syarat komitmen peserta PKH, Melakukan verifikasi kehadiran di fasilitas pendidikan dan kesehatan sebagai laporan tingkat kehadiran anak peserta PKH yang bersekolah.
b.      Melakukan verifikasi komitmen kepada bidan-bidan untuk mengakses peserta PKH yang melakukan periksa kesehatan kepada bidan setempat. Melakukan koordinasi dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan untuk mencocokkan data-data siswa yang ada di sekolah-sekolah.






b.   Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan kerja pendamping
UPPKH Kec. Paciran
NOPEMBER 2012
No
Desa
Kegiatan
Ket.
1
Paciran
a.     Pencairan PKH Tahap 4 desa paciran.
b.    Kordinasi Surat Keterangan sekolah ke fasilitas pendidikan.
Terlaksana
2
Tunggul
a.     Pencairan PKH desa Tunggul dan Pemutakiran data
b.    Kordinasi pelayan kesehatan/bidan
c.     Monitoring Surat Keterangan sekolah
Terlaksana
3
Sidokelar
a.       Pemutakiran data dan pengambilan Surat Keterangan sekolah ke Fasdik
b.      Pendampingan pencairan peserta PKH Desa Sidokelar.
c.       Pengambilan kartu keluarga
Terlaksana
4
Tlogosadang
a.     Pencairan pkh tahap 4 fasdik dan fasilitas kesehatan.
b.    Mendampingi pencairan peserta PKH Ds Tlogosadang.
c.     Pengumpulan Surat Keterangan sekolah
Terlaksana
5
Warulor
a.     Sosialisasi pencairan III kesehatan dan pendikan di desa warulor.
b.    Kordinasi verifikasi warulor dan kunjungan ke pelayan fasilitas pendidikan
c.     Pengambilan surat keterangan sekolah
Terlaksana



RENCANA KEGIATAN
 BULAN DESEMBER
TAHUN 2012
No.
Kegiatan
OKTOBER
Tgl. Pelaksanaan
Sasaran
1
2
3
4
1.
Koordinasi pendamping PKH Kecamatan Paciran Verikasi pendidikan di desa paciran, tungggul, sidokelar,  tlogosadang dan warulor.

-



Minggu
pertama
Pendamping
Pelayan pendikan dan kesehatan
Kec. paciran
2.
Koordinasi dengan Kepala Desa tentang pemutakiran data tahap 2 di kecamatan paciran.

-


Minggu
kedua
Kepala Desa
FASDIK
FASKES
3.
Koordinasi dengan Lembaga Pendidikan.
Verifikasi pendidikan.



-

Minggu
ketiga
Guru dll
4.
Kunjungan ke Peserta PKH
Terkait Verifikasi pendidikan dan kesesatan.




-
Minggu keempat
RTSM
5.
Kunjungan ke Fasdik
Pengambilan absensi murid.


-


Minggu
Ke dua
Guru
6.
Kunjungan ke Faskes
Verifikasi kesehatan


-


Minggu
Ke dua
Bidan Desa dll













2.2.      Kendala yang Dihadapi
Proses verifikasi pendidikan sebagai syarat komponen pkh belum di isi secara maksimal oleh fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Penjadwalan tahapan dalam kegiatan yang terlalu padat mengakibatkan kurang maksimal pendamping untuk melakukan kegiatan pertemuan kelompok di desa dampingan.
Adanya intruksi yang terlalu mendadak dapat mengakibatkan proses kegiatan di wilayah dampingan menjadi benturan dengan jadwal kegiatan yang lain.
Proses verifikasi sebenarnya yang mengantar berkas adalah PT. Pos tapi dalam kenyataan di lapangan pendamping melakukannya sendiri kepada sektor pendidikan dan kesehatan.
Banyak peserta PKH yang ada di Kecamatan Paciran sehingga di wilayah dampingan terdiri dari kelompok dan dampak dari keterlambatan data entri pada sistem dapat terganggunya proses penjadwalan kegiatan pendampingan sehingga peserta PKH banyak yang menanyakan keberlanjutan dengan program PKH.
Adapun saran-saran yang dapat kami sampaikan adalah sebagai berikut:
a.       Pemberian bantuan RTSM diharapkan tepat sasaran
b.      Partisipasi semua pihak dalam penanggulangan kemiskinan harus tetap dipertahankan
c.       Adanya kemitraan yang setara dan saling menguntungkan antar lintas sektoral
d.      Agar dalam pelaksanaan program dapat berhasil dengan baik maka kami harapkan agar semua komponen bangsa memberikan kontribusi saran, masukan, kritik dan evaluasi demi perbaikan pelaksanaan program.




2.3.      Penutup
Program PKH sangat memberikan dampak positif terhadap RTSM baik di dunia pendidikan dan kesehatan. Karena angka partisipati untuk mengakses kedua bidang tersebut adanya progres yang naik.
Program keluarga harapan merupakan upaya kita bersama untuk turut serta meningkatkan pendidikan dan kesehatan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Kehadiran pendamping berharap akan merubah pola pikir kelompok masyarakat untuk berperilaku positif dalam mengoptimalkan dan memanfaatkan faslitas pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan




Mengetahui :
Kasi PMD Kec. Paciran



TITI CHOLIFAH, SE
Penata Muda Tk. I
Nip. 19670810 199003 2 013

Paciran. 30 Nopember 2012
UPPKH Kec. Paciran



JIHADUR RAHMAN, SE.